HARIANE – Rombongan pelajar ketahuan membawa senjata tajam (sajam) usai mengalami kecelakaan di Bantul pada Sabtu, 27 Januari 2024 dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry mengatakan kecelakaan yang tepatnya terjadi di simpang empat Sonosewu, Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan itu berawal saat MR (16) mengendarai sepeda Honda Vario Nopol AB 3204 JK berboncengan dengan AB (17) hendak melintas simpang empat dari arah selatan ke utara.
Di belakang sepeda motor tersebut melaju sepeda motor Honda Beat Nopol AB 4547 PM yang dikendarai AM (21) yang juga melintas dari selatan ke utara.
Pada saat bersamaan, dari sebelah timur melaju dengan kecepatan tinggi sepeda motor Honda Scopy Nopol AB 6508 ZB yang di kendarai RA (18) yang membonceng FA (19).
Di belakang RA, melaju dalam kecepatan tinggi sepeda motor Scoopy Nopol AB 2402 FV yang dikendarai RD (18) berboncengan tiga orang dengan MF (18) dan MS (16).
Kedua sepeda motor yang melaju dari timur tersebut kemudian menabrak dua sepeda motor yang melintas dari selatan ke utara, atau terjadi kecelakaan yang melibatkan empat sepeda motor.
Karena suara tabrakan yang keras, warga sekitar melihat ke lokasi kejadian dan melihat orang yang mengalami kecelakaan tersebut ada yang membawa senjata tajam.
“Pembonceng kendaraan dari timur membawa sajam pedang dan celurit sehingga ada aksi massa,” kata Jeffry, Sabtu, 27 Januari 2024.
Tak berselang lama dari personil dari Polsek Kasihan ke lokasi. Seluruh korban dari kendaraan yang melaju dari utara ke selatan kemudian dibawa ke RS PKU Gamping karena mengalami luka-luka.
Salah satu korban dari rombongan yang melaju dari timur yakni RD juga dibawa ke RS PKU Gamping karena mengalami cidera berat.
“Korban (RD) luka-luka di kepala dan kondisinya kritis. Sedangkan empat temannya dibawa ke Puskesmas Kasihan I untuk pengobatan, selanjutnya diamankan di Polsek Kasihan beserta barang bukti sepeda motor, sebilah Pedang dan dua celurit,” terangnya.
Dari hasil interograsi terhadap keempat remaja yang diamankan, diketahui mereka adalah anggota salah satu geng di Yogyakarta dan pada saat itu membawa sajam karena berencana melakukan aksi jalanan dengan menantang geng lain.