Gaya Hidup , Artikel
Serba-Serbi Zona Nyaman, Perlukah Seseorang Keluar dari Zona Nyaman?
HARIANE - Keluar dari zona nyaman, salah satu dari banyak topik pengembangan diri yang sering dibahas banyak orang.
Pada seri pertama zona nyaman ini akan membahas makna zona nyaman dari beberapa sudut pandang, kapan seseorang harus meninggalkan zona nyaman, dan hubungan antara keluar dari zona nyaman dengan perkembangan diri seseorang.
Keluar dari zona nyaman merupakan satu langkah penting yang dapat diambil seseorang untuk membuat diri lebih berkembang.
Makna Zona Nyaman (Comfort Zone)
Zona nyaman (comfort zone) dapat diartikan dengan kondisi seseorang yang telah dirasa mapan, kondisi 'normal' yang sudah dijalani dalam jangka waktu lama, dan kondisi yang dirasa aman nyaman sehingga tidak perlu melakukan sesuatu hal yang baru atau sulit.
Dilansir dari positivepsychology.com, Zona nyaman menurut Judith Bardwick dalam bukunya Danger in the Comfort Zone, diartikan bahwa kondisi seseorang yang bekerja dengan perilaku terbatas untuk memberikan kinerja yang stabil, sehingga umumnya pekerjaan dilakukan tanpa risiko.
Zona nyaman ini menjadi batasan seseorang yang tidak ingin mengambil risiko, sebuah pola pikir yang menghalangi pertumbuhan, dan mendorong kebosanan.
Hal itulah yang menyebabkan seseorang yang terlalu nyaman berada di zona nyaman cenderung memiliki karir yang menetap.
Kondisi tersebut dapat terjadi di situasi apapun, baik di tempat kerja, perkuliahan, pertemanan, atau dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan Antara Keluar dari Zona Nyaman dengan Perkembangan Diri Seseorang
Sekarang pertanyaannya, apa hubungan antara membuat diri berkembang dengan keluar dari zona nyaman?