Berita , Artikel , Pilihan Editor

Shanghai Terapkan Perpanjangan Lockdown, Menjadi Operasi Medis Nasional Terbesar Ke-2 Setelah Wuhan

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Shanghai Terapkan Perpanjangan Lockdown, Menjadi Operasi Medis Nasional Terbesar Ke-2 Setelah Wuhan
Shanghai Terapkan Perpanjangan Lockdown, Menjadi Operasi Medis Nasional Terbesar Ke-2 Setelah Wuhan

HARIANE - Pada hari Selasa tanggal 5 April 2022, Shanghai terapkan perpanjangan lockdown sebagai akibat dari melonjaknya kasus Covid-19 yang menginfeksi lebih dari 13.086 orang dan diketahui setelah tes Covid-19 massal sebanyak 25 juta orang di kota Shanghai. Shanghai terapkan perpanjangan lockdown dengan mengerahkan sebanyak 38.000 personel sehingga menjadi operasi medis nasional terbesar kedua setelah lockdown yang dilakukan di Wuhan pada awal 2020 lalu. Akibat Shanghai terapkan perpanjangan lockdown, seluruh kota harus ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut dari Pemerintahan China. Wu Qianyu selaku pejabat kesehatan kota mengaku, pengendalian epidemi di kota Shanghai berada pada tahap yang paling kritis dan paling sulit.

BACA JUGA : Waspada! Buah Terinfeksi Virus Covid-19 di China, Simak Informasi Selengkapnya
Oleh karena itu, Wu Qianyu meminta semua elemen masyarakat Shanghai mematuhi kebijakan umum tanpa ragu-ragu. Tercatat, proporsi kasus Covid-19 tanpa gejala di Shanghai lebih tinggi daripada proporsi kasus di seluruh dunia.

Kebijakan Shanghai Terapkan Perpanjangan Lockdown Menuai Kritik

Dilansir dari Reuters, kebijakan lockdown yang diterapkan di Shanghai menuai banyak kritik dalam pelaksanaan karantina karena memisahkan anak-anak dari orang tua dan menempatkan pasien Covid-19 tanpa gejala dengan pasien Covid-19 bergejala. Atas penerapan kebijakan karantina dalam masa lockdown ini, banyak pengamat kesehatan yang menilai bahwa strategi karantina seperti itu bukanlah strategi yang efektif untuk menekan kasus Covid-19. Jaya Dantas selaku Profesor Kesehatan Internasional Universitas Curtin menilai kebijakan China melawan Covid-19 perlu direvisi. "Saya tidak berpikir ini adalah ide yang baik karena lebih dari 24 bulan memasuki pandemi, " ucap Jaya Dantas. Tidak hanya menuai kritik dari pengamat kesehatan, penerapan perpanjangan lockdown juga menuai kritikan dari masyarakat Shanghai. Akibatnya, banyak masyarakat Shanghai yang mengungkapkan keprihatinan tentang lockdown yang kembali diterapkan di Shanghai. Kritik tidak hanya datang dari warga asli Shanghai melainkan juga warga negara asing di Shanghai. Jane Polubotko seorang manajer pemasaran asal Ukraina mengatakan dirinya ditahan di pusat karantina kota Shanghai dan tidak ada kepastian mengenai kapan dirinya bisa keluar dari pusat karantina itu. "Tidak ada yang tahu berapa banyak tes yang kita butuhkan untuk keluar," ucap Jane Polubutko.

BACA JUGA : Satgas Covid-19 Memperbolehkan Buka Puasa Bersama Tahun Ini, Asal Tidak Mengobrol dan Jaga Jarak

Upaya Pemerintah China dalam Memecahkan Masalah Lonjakan Covid-19 di Shanghai

Di sisi lain, Sun Chunlan selaku wakil perdana menteri China yang bertanggung jawab atas penangganan Covid-19 mendesak organisai Partai untuk melakukan suatu tindakan agar memecahkan masalah Shanghai seperti penyediaan obat-obatan, makanan, dan air. Sun Chunlan juga menjelaskan, banyak penduduk kota Shanghai yang harus dikarantina padahal belum tentu positif Covid-19 maupun memiliki gejala ataupun tidak. Sementara itu, adanya kemungkinan revisi aturan karantina di Shanghai di sampaikan Chen Erzen selaku salah satu dokter yang bertanggung jawab atas fasilitas karantina Shanghai kepada surat kabar People's Daily pada hari Sabtu, tanggal 2 April 2022. Chen Erzen juga menjelaskan, dengan adanya revisi aturan karantina di Shanghai, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing khusus bagi pasien Covid-19 tanpa gejala asalkan pasien tetap patuh menjalankan karantina mandiri. "Yang paling penting adalah masalah kepatuhan pribadi," ujar Chen Erzen. Demikianlah informasi kota Shanghai terapkan perpanjangan lockdown hingga menuai kritikan dari sejumlah pihak.****

1
Tags
Ads Banner

BERITA TERKINI

Harga Beras Lampaui HET, Berikut Penjelasan Pengamat Ekonomi FEB UGM

Harga Beras Lampaui HET, Berikut Penjelasan Pengamat Ekonomi FEB UGM

Kamis, 25 April 2024 20:41 WIB
Dinkes Kota Yogya Temukan 70 Kasus Flu Singapura Tersebar Hampir di Semua Kemantren

Dinkes Kota Yogya Temukan 70 Kasus Flu Singapura Tersebar Hampir di Semua Kemantren

Kamis, 25 April 2024 20:03 WIB
Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2024 Lengkap, Aries Lebih Termotivasi, Kesehatan Cancer Meningkat

Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2024 Lengkap, Aries Lebih Termotivasi, Kesehatan Cancer Meningkat

Kamis, 25 April 2024 19:27 WIB
Butuh 2 Hari Pencari, Kakek Tenggelam di Sungai Serayu Banjarnegara Ditemukan Meninggal Dunia

Butuh 2 Hari Pencari, Kakek Tenggelam di Sungai Serayu Banjarnegara Ditemukan Meninggal Dunia

Kamis, 25 April 2024 19:23 WIB
Cegah Kampanye Berbentuk Bansos di Pilkada 2024, KPU DIY Akan Rancang Aturan Baru

Cegah Kampanye Berbentuk Bansos di Pilkada 2024, KPU DIY Akan Rancang Aturan Baru

Kamis, 25 April 2024 18:21 WIB
Siap-siap Bunyi Sirine Serentak, Peringati HKBN BPBD DIY Bakal Gelar Simulasi Bencana Diberbagai ...

Siap-siap Bunyi Sirine Serentak, Peringati HKBN BPBD DIY Bakal Gelar Simulasi Bencana Diberbagai ...

Kamis, 25 April 2024 17:29 WIB
Imbas TPA Piyungan Ditutup, BPBD DIY Mewaspadai Potensi Banjir Akibat Lonjakan Sampah

Imbas TPA Piyungan Ditutup, BPBD DIY Mewaspadai Potensi Banjir Akibat Lonjakan Sampah

Kamis, 25 April 2024 17:20 WIB
Dilirik Banyak Partai Besar Jadi Cabup Bantul, Begini Respon Tegas Soimah

Dilirik Banyak Partai Besar Jadi Cabup Bantul, Begini Respon Tegas Soimah

Kamis, 25 April 2024 17:14 WIB
Tegas, Ganjar Pastikan Bakal Berada di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran

Tegas, Ganjar Pastikan Bakal Berada di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 17:11 WIB
Kebakaran di Kebon Jeruk Jakarta Barat, Hanguskan Bangunan Rumah

Kebakaran di Kebon Jeruk Jakarta Barat, Hanguskan Bangunan Rumah

Kamis, 25 April 2024 09:10 WIB