Berita , Nasional
Soal Ada Panelis dari UNHAN, KPU Pastikan Pertanyaan Debat Ketiga Pemilu 2024 Tetap Diundi
HARIANE - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tegaskan pertanyaan dalam debat ketiga Pemilu 2024 tetap melalui proses pengundian.
Hal tersebut untuk menjawab kekhawatiran soal panelis yang diketahui berasal dari Universitas Pertahanan Indonesia.
"Apapun yang ditulis oleh panelis pertanyaan, itu ada 18 pertanyaan dan sebagaimana yang sudah di debat pertama maupun debat kedua itu mekanisme pengambilannya mekanisme undi secara bertingkat. Jadi begitu diambil tema apa kemudian dapat pertanyaan nomor berapa," jelas Ketua KPU Hasyim Asy'ari dalam konferensi pers pada Jumat, 5 Januari 2024.
Hasyim juga menegaskan bahwa setiap panelis yang ditunjuk untuk merumuskan pertanyaan debat memiliki kapasitas dan integritas akademik.
"Panelis ini berasal dari berbagai macam sumber atau kelembagaan, tetapi kami meyakini bahwa beliau-beliau ini punya kapasitas punya integritas akademik yang dapat dijaga atau dapat dipertahankan," terangnya.
Hasyim menjelaskan anggota panelis juga sudah disepakati dengan tim dari masing-masing pasangan calon.
Sementara itu anggota KPU August Mellaz mengungkapkan proses penentuan panelis pertanyaan debat capres Pemilu 2024.
Ia mengungkapkan panelis yang dipilih sudah sesuai dengan kualifikasi, kompetensi dan latar belakang yang sesuai dengan tema debat.
"Konfirmasi dan kesediaan itu juga sekaligus mengkonfirmasi bukan saja kesiapan dari para panelis untuk dikarantina, termasuk menandatangani pakta integritasi, termasuk juga pertanyaan ke beliau-beliau semua apakah setiap panelis ini bukan menjadi bagian dari tim kampanye atau pelaksana kampanye," terang August.
Sebagai informasi, tema untuk debat Minggu, 7 Januari 2024 besok adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Berikut adalah nama-nama panelis debat ketiga Pemilu 2024 yang merumuskan pertanyaan untuk dijawab masing-masing capres:
1. Prof Angel Damayanti, Ph.D (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia)
2. Curie Maharani Savitri, Ph.D (Dosen Hubungan Internasional, ahli Kajian Industri Pertahanan dan Alih Teknologi Universitas Bina Nusantara) 3. Prof Evi Fitriani, Ph.D, (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia) 4. Prof Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani) 5. I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D (Ahil Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada) 6. Dr. lan Montratama (Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina) 7. Irine Hiraswari Gayatri, Ph.D (Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional) 8. Dr. Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan) 9. Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio (KSAL 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan) 10. Philips J. Vermonte, Ph.D (Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS) 11. Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, S.I.P. S.SI., M.T, M.SI. (Han) (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran).