Berita , Jatim , Headline

Kontroversi Spanduk DPRD di Stadion GBT Surabaya Jadi Sorotan, 'KICK OUT POLITIC FOOTBALL'

profile picture Nabila Intan Aprilia
Nabila Intan Aprilia
Kontroversi Spanduk DPRD di Stadion GBT Surabaya Jadi Sorotan, 'KICK OUT POLITIC FOOTBALL'
Spanduk DPRD di stadion GBT Surabaya jadi sorotan, membuat anggota Komisi C angkat bicara. (Foto: Instagram/stadiongbt)
HARIANE – Spanduk DPRD di stadion GBT Surabaya jadi sorotan pecinta sepakbola. Pasalnya, spanduk yang dinilai bersifat polistis itu terbentang di pintu masuk, di atas tempat duduk para penonton saat perhelatan Kualifikasi F Piala AFC U-20 berlangsung.
Spanduk DPRD di stadion GBT Surabaya yang menjadi sorotan itu memang terpampang jelas dengan warna merah dan logo DPRD Surabaya dan sangat menarik perhatian suporter sepak bola.

Pada spanduk DPRD di stadion GBT Surabaya jadi sorotan tersebut menampilkan 12 foto anggota DPRD Surabaya, yang diketahui berasal dari Komisi C bergerak di bidang Pembangunan.

Spanduk DPRD di Stadion GBT Surabaya jadi sorotan
Spanduk DPRD di Stadion GBT Surabaya jadi sorotan, pihak Komisi C berikan tanggapan. (Foto: Instagram/warkoppitulikur)
Kemudian di atas 12 foto juga menampilkan tulisan “Welcome to Surabaya 14-19 September 2022 AFC-U20 Teams”, lantas hal tersebut menjadi bahan perbincangan netizen banyak yang menilai hal tersebut untuk kebutuhan politik.
BACA JUGA : GBT Jadi Venue AFC U-20, Berikut Fasilitas Menarik yang Ditawarkan
Akun Instagram @warkoppitulikur juga turut mengunggah kejadian tersebut, dengan menampilkan sebuah foto spanduk DPRD  di stadion GBT Surabaya.
KICK OUT POLITIC FOOTBALL. Memalukan, ajang timnas dibuat pencitraan,” tulis keterangan akun @warkoppitulikur yang kerap menginformasikan tentang Persebaya.
Demikian pula pada akun Instagram @serdadumerahputih_1945 yang mengunggah foto serupa, namun akun yang juga membagikan informasi mengenai Persebaya itu tidak banyak berkomentar mengenai hal tersebut.
Membuntuti postingan spanduk DPRD di stadion GBT Surabaya jadi sorotan, netizen kemudian ikut memberikan kritikan terhadap tindakan DPRD yang dinilai bersikap kurang pantas.
“Apa-apaan itu ngga masuk blas,” tulis akun Instagram @yonyil  dalam kolom komentar.
“Masa tidak berani melepas seperti ini rek,” tulis pernyataan yang sama oleh akun Instagram @masjun1927.

Klarifikasi Anggota DPRD Surabaya

Setelah beredarnya kritikan netizen atas kejadian spanduk DPRD di stadion GBT Surabaya, pihak DPRD memberikan klarifikasi kepada netizen terkait maksud dipasangnya spanduk tersebut.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono yang wajahnya ikut terpampang di spanduk memberikan pernyataan terkait pemasangan spanduk DPRD di GBT.
Menurutnya, awal mula munculnya ide untuk memajang spanduk DPRD berasal dari inisiatif Komisi C ketika meninjau kondisi GBT dua hari menjelang kick off Kualifikasi Piala Asia Grup F.
Ketika peninjauan berlangsung kondisi sekita GBT tidak terpasang spanduk atau penanda terkait pengadaan Kualifikasi Piala Asia U-20.
Baktiono mengaku pemasangan spanduk tersebut juga untuk memeriahkan dan dukungan acara yang diadakan, oleh karena itu Komisi C berinisiatif untuk melakukan pemasangan banner.
Diakui pembuatan dua spanduk tersebut dilakukan menggunakan dana pribadi, dengan cara bekerja sama atau urunan hingga menghasilkan Rp 3,6 juta.
Baktiono menepis pernyataan netizen yang menghubungkan spanduk dengan niatan politik atau cari muka, salah satu anggota Komisi C tersebut mengaku tidak ada maksud untuk menggunakan sebagai dukungan jelang pemilu 2024.
Sebagai pernyataan apabila bidang olahraga sepak bola dicampuri dengan politik, justru menurut Baktiono peran politik bisa mendukung fasilitas di bidang olahraga.
BACA JUGA : Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Seluruh Pertandingan Sepak Bola di Inggris Ditunda
Spanduk DPRD di stadion GBT Surabaya jadi sorotan memang menimbulkan pro kontra antara netizen dan DPRD Surabaya, sehingga Baktiono menegaskan kembali bahwa maksud dan tujuan pemasangan spanduk tersebut hanya untuk memeriahkan dan mendukung kegiatan olahraga.****
 
 
 
1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Kompetisi Bahasa dan Sastra 2025 Tunjukkan Kota Yogyakarta dalam Menjaga Suluh Peradaban

Kompetisi Bahasa dan Sastra 2025 Tunjukkan Kota Yogyakarta dalam Menjaga Suluh Peradaban

Selasa, 01 Juli 2025
Qonitah, Inspirasi Atlet Disabilitas Kulon Progo Menuju Peparda 2025

Qonitah, Inspirasi Atlet Disabilitas Kulon Progo Menuju Peparda 2025

Selasa, 01 Juli 2025
Kulon Progo Targetkan 24 Medali Emas di Ajang Peparda 2025

Kulon Progo Targetkan 24 Medali Emas di Ajang Peparda 2025

Selasa, 01 Juli 2025
Polres Kulon Progo Siap Terima Kritik dari Masyarakat

Polres Kulon Progo Siap Terima Kritik dari Masyarakat

Selasa, 01 Juli 2025
Penuhi Kebutuhan Literasi Masyarakat, Perpustakaan Yogyakarta Kotabaru Buka Sampai Malam

Penuhi Kebutuhan Literasi Masyarakat, Perpustakaan Yogyakarta Kotabaru Buka Sampai Malam

Selasa, 01 Juli 2025
Realisasi Pembayaran PBB-P2 Bantul Capai Rp 43,7 Miliar di Triwulan II, 3 Kapanewon ...

Realisasi Pembayaran PBB-P2 Bantul Capai Rp 43,7 Miliar di Triwulan II, 3 Kapanewon ...

Selasa, 01 Juli 2025
‎Dampak Jebolnya Groundseal Srandakan, Ribuan Jiwa Terdampak Kekeringan

‎Dampak Jebolnya Groundseal Srandakan, Ribuan Jiwa Terdampak Kekeringan

Selasa, 01 Juli 2025
Harga BBM Non Subsidi Naik Per 1 Juli 2025, Ini Daftar Lengkapnya!

Harga BBM Non Subsidi Naik Per 1 Juli 2025, Ini Daftar Lengkapnya!

Selasa, 01 Juli 2025
Sidang Perdana Gugatan Perdata Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Ditunda Pekan Depan, Begini ...

Sidang Perdana Gugatan Perdata Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Ditunda Pekan Depan, Begini ...

Selasa, 01 Juli 2025
DPRD Gunungkidul Tolak Penurunan Target PAD, Kenapa ?

DPRD Gunungkidul Tolak Penurunan Target PAD, Kenapa ?

Selasa, 01 Juli 2025