HARIANE - Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor wisata Tahun 2024 Kabupaten Kulon Progo meleset dari target. Dari target sekitar Rp8,7 miliar, pendapatan yang diperoleh sekitar Rp7,3 miliar atau 84,27%.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kulon Progo, Raden Trusta Hendraswara mengatakan, Target pendapatan sekitar Rp 8,7 miliar dan meningkat dibanding sebelumnya.
Trusta Hendraswara Menjelaskan, ada beberapa faktor yang diperkirakan menjadi penyebab tidak tercapainya target tersebut.
Salah satu penyebabnya adalah cuaca yang akhirnya kurang menarik minat wisatawan berkunjung.
"Dari kunjungan memang ada sedikit penurunan, mungkin disebabkan cuaca dan Lainnya. Pada bulan Desember kebetulan memang banyak hujan dan hal ini cukup pengaruh pada kunjungan," ujar Trusta.
Faktor penyebab lainnya, ungkap Trusta, diperkirakan oleh kendala akses. Di objek Wisata Pantai Trisik, terkendala oleh rusaknya Jembatan Nglinggan.
"Faktor kedua, obyek wisata yang terkendala akses. Salah satunya Pantai Trisik. Jembatan nglinggan yang menjadi akses kesana rusak, dan berpengaruh signifikan. Jadi pantai Trisik capaiannya belum optimal," ungkap Trusta.
Selain itu juga terjadi Abrasi di Pantai Trisik yang menyebabkan kesulitan dalam pelaksanaan event.
Jembatan darurat yang ada, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua sehingga cukup menjadi kendala dalam peningkatan kunjungan wisata.
Dari target Rp58 juta per tahun, pantai Trisik hanya mampu Menyumbang PAD sekitar Rp32 juta.
Faktor cuaca yang melanda Kulon Progo di akhir tahun 2024 juga memicu penurunan PAD Wisata di beberapa wisata di kawasan perbukitan seperti Puncak Suroloyo.
Wisatawan akhirnya harus berpikir dua kali untuk naik ke perbukitan menoreh.