HARIANE – Viralnya kasus aliran Tarekat Ana Loloa di Maros, Sulsel beberapa waktu belakangan ini sontak membuat geger masyarakat.
Apalagi ajaran aliran tersebut dianggap sesat karena menyimpang dari agama Islam. Diantaranya seperti haji cukup ke Gunung Bawakaraeng hingga jumlah rukun Islam ada 11.
Terkait hal tersebut, Kemenag sudah membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi dengan menggandeng sejumlah pihak terkait.
Namun sayang, saat tim gabungan datang ke rumah pemimpin aliran, Petta Bau, di Desa Bonto Somba, yang bersangkutan sedang tidak ada di kediamannya.
Fakta Aliran Tarekat Ana Loloa di Maros Sulsel
Berikut ini adalah 3 fakta menarik terkait viralnya aliran Tarekat Ana Loloa di Maros Sulsel yang ajarannya dianggap sesat.
1. Pernah Muncul pada Oktober 2024
Sebelum viral di tahun ini, Kemenag ternyata sudah mengetahui adanya aliran sesat di Maros ini pada Oktober 2024 yang lalu.
Saat itu, ada yang melaporkan kalau ajaran Tarekat Ana Loloa meresahkan masyarakat sekitar. Sehari setelahnya, pihak KUA Tompobulu langsung melakukan investigasi.
“Pada 15 Oktober 2024, kami menerima laporan terkait aktivitas ajaran ini, yang cukup meresahkan warga. Pada 16 Oktober 2024, kami melakukan investigasi daan menemukan bahwa ajaran ini tidak memiliki dasar yang jelas dalam Islam. Bahkan pemimpinnya, Petta Bau, tidaka dapat menjelaskan ajaran secara ilmiah maupun teologis,” terang Kepala KUA Tompobulu, Danial.
2. Dapat Ajaran dari Mimpi
Saat dimintai keterangan Petta Bau mengaku mendapatkan ajaran tersebut dari mimpi dan mengajarkan bahwa ia diajari langsung oleh Nabi Khidir.