HARIANE – Kasus kekerasan anak di Boyolali yang dilakukan lansia pria berinisial SP (60) berhasil mengejutkan masyarakat Indonesia.
Pasalnya, pelaku yang dikenal sebagai tokoh agama di lingkungannya justru tega menganiaya dan merantai kaki 4 anak-anak yang dititipkan kepadanya untuk belajar ilmu agama.
Kepada polisi, tersangka mengaku tega menganiaya korban sebab mereka melanggar aturan rumah, seperti mencuri dan malas.
“Berdasarkan keterangan tersangka, aksi merantai anak-anak itu disebut sebagai bentuk pengajaran atau hukuman karena dianggap melanggar aturan rumah,” terang Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto.
Setelah kasus kekerasan ini terungkap, keempat korban yaitu VMR, MAF, IAR dan SAW dibawa ke rumah aman oleh aparat kepolisian.
Pelaku Kekerasan Anak di Boyolali
Sebagai informasi, kasus kekerasan anak di Boyolali ini terungkap dari insiden pencurian kotak amal masjid di wilayah Kecamatan Andong pada Minggu, 13 Juli 2025.
Dua anak yang tertangkap mengaku mereka terpaksa mencuri untuk makan karena lapar. Warga yang iba kemudian mengantar 2 anak tersebut ke rumah mereka.
Namun begitu tiba, mereka terkejut melihat ada 2 anak lainnya dengan kondisi kakinya dirantai dan digembok besi di teras rumah.
Warga kemudian melaporkan temuan tersebut ke Polsek Andong kemudian diteruskan ke Polres Boyolali.
Tak butuh waktu lama, pelaku ditangkap dan dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Ia pun mengakui perbuatannya kepada penyidik.
Tak hanya menangkap tersangka, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barbuk seperti rantai besi, gembok besi dan antena radio bekas yang digunakan untuk menganiaya para korban.