Berita , D.I Yogyakarta
Berkas Sudah P21, Tersangka Tipikor Program Investasi Fiktif BRI Yogyakarta Ditahan 20 Hari
HARIANE - Tersangka tindak pidana korupsi program investasi fiktif BRI Yogyakarta kantor cabang Adisucipto periode 2016 sampai 2022, Ratna Lestari, diserahkan kepada Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Yogyakarta dari Penyidik Kejaksaan Tinggi DIY pada Rabu, 15 November 2023 di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta.
Penyerahan tersangka Ratna Lestari ini disertai barang bukti tahap dua antara lain flash disk dan dokumen dan dilakukan setelah Penuntut Umum meneliti berkas perkara tersangka dan dinyatakan lengkap atau P-21 pada 23 Oktober 2023.
Selanjutnya, tersangka korupsi di BRI Yogyakarta, Ratna Lestari dilakukan penahanan di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta yang berlokasi di Wonosari, Gunungkidul selama 20 hari terhitung sejak hari ini, 15 November 2023 sampai 04 Desember 2023.
Sebagai informasi, Ratna Lestari bekerja di Bank BRI Cabang Yogyakarta Adisucipto yang ditugaskan di BRI Unit Gejayan sejak 2016 sampai 2018, di Kantor BRI Cabang Adisucipto sejak tahun 2018 sampai Juni 2021, dan di Kantor BRI Kas Hartono Mall sejak Juni 2022 sampai November 2022.
Modus Tersangka Lakukan Korupsi di BRI Yogyakarta
Diketahui tersangka telah melakukan penawaran program investasi yang seolah-olah merupakan program Bank BRI dan menggunakan dana simpanan nasabah.
Tersangka melakukan perbuatan tersebut dengan cara menawarkan program simpanan atau tabungan yang bukan merupakan program dari Bank BRI.
Nasabah kemudian disyaratkan agar setoran mengendap selama enam bulan dan nasabah akan mendapatkan bunga tinggi sekitar 1,5% setiap bulannya yang akan ditransfer oleh tersangka ke rekening nasabah.
Tersangka investasi bodong BRI Yogyakarta ini juga menawarkan opsi kepada nasabah bahwa bunga dapat dibayarkan ke rekening bank lain.
“Tersangka Ratna Lestari menyampaikan kepada nasabah bahwa atas pembukaan rekening penempatan dana tidak diterbitkan kartu debit atau ATM dengan alasan karena simpanan/tabungan nasabah mengendap atau di-hold selama enam bulan,” kata Kasi Penerangan Hukum Kejati DIY, Herwatan, Rabu, 15 November 2023.
Atas penawaran program tabungan tersebut, setidaknya ada 13 orang nasabah yang tertarik untuk membuka rekening tabungan dengan setoran bervariasi yang terdiri dari 45 rekening dengan jumlah total penempatan dana sebesar Rp. 14.669.000.000.
Atas rekening tabungan para nasabah tersebut, tersangka telah menerbitkan kartu ATM atau kartu debit atas rekening tabungan yang dibuka tersebut tanpa sepengetahuan para nasabah.