Idul Fitri 1444H
Bolehkah Puasa Syawal Tidak Berurutan? Begini Hukum Pelaksaannya yang Benar
Ada juga hadits lain yang mengatakan ia akan diberi ganjaran yang setara dengan puasa dua bulan atau puasa wajib setahun penuh.
Bolehkan Puasa Syawal Tidak Berurutan?
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan terkait boleh atau tidaknya seseorang menunaikan puasa syawal secara tak berurutan, umat muslim perlu mengingat kembali isi kitab yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Dilansir dari laman NU Online, dari isi kitab tersebut, diketahui puasa syawal ini dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal. Idealnya pada hari ke-2 sampai 7 Syawal.
Akan tetapi, bagi yang tidak bisa melaksanakannya secara berurutan juga diperbolehkan dan mendapatkan pahala seperti melaksanakan puasa wajib setahun penuh.
Bahkan umat muslim yang mengganti puasanya atau pun menunaikan nadzar puasanya di bulan Syawal akan mendapat ganjaran yang sama dengan yang menjalankan puasa sunah Syawal.
Inilah bunyi Kitab Darul Fikr Juz I Halaman 214 yang mengatakan tentang hal tersebut.
Artinya: “Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal),”
Selain itu, ia yang melaksanakan puasa sunah lainnya di bulan Syawal seperti puasa Senin Kamis, puasa bîdh pada 12, 13, dan 15 yang disunahkan untuk dilakukan setiap bulan, atau bahkan puasa Nabi Daud AS, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal yang setara.