Berita , Jabodetabek
Festival Berdendang Bergoyang Dihentikan Polisi Dianggap Langkah Tepat, Begini Menurut Pengamat
M Nazilul Mutaqin
Festival Berdendang Bergoyang Dihentikan Polisi Dianggap Langkah Tepat, Begini Menurut Pengamat
"Dengan jumlah pengunjung yang tembus lebih dari 21 ribu, ini juga tentunya sangat berisiko. Terbukti dari kegiatan tadi, ada beberapa masyarakat yang pingsan, karena memang di dalam, termasuk juga di pintu masuk istora," ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes. Pol. Komarudin.
Lebih lanjut, Emrus mengatakan bahwa membludaknya jumlah penonton Festival Berdendang Bergoyang murni menjadi tanggung jawab panitia pelaksana.
Terakhir, Komunikolog Indonesia tersebut berpesan kepada seluruh penyelenggara acara untuk lebih memperhatikan kapasitas penonton. Karena hal ini penting untuk kenyamanan dan keselamatan semua pihak.
"Saya saran para penyelenggara apapun kalau kapasitasnya 1.000 orang maksimal yang masuk 900. Jadi ada kosong 10 persen. Jangan sampai 1.000 masuk 1.000. Harus di bawah dari itu," imbuh Emrus.
Selain jumlah penonton yang melebihi kapasitas maksimal Istora Senayan, faktanya masih ada pelanggaran lain yang dilakukan penyelenggara Festival Berdendang Bergoyang.
BACA JUGA : Berdendang Bergoyang Day 3 di Istora Senayan Batal, Imbas Kerusuhan dan Over Capacity pada Day 2"Dari fakta-fakta yang kami temukan sejak kemarin sudah banyak sekali pelanggaran yang kami temukan, dari overkapasitas yang ada termasuk juga jam yang diberikan," pungkas Komarudin. Untungnya, Festival Berdendang Bergoyang dihentikan polisi tidak sampai seperti tragedi perayaan Halloween di Itaewon pada 29 Oktober 2022 yang menewaskan 149 orang. Sayangnya, akibat Festival Berdendang Bergoyang dihentikan polisi di hari kedua. izin festival tersebut dicabut dan hari ketiga pun dibatalkan.****