HARIANE – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul akan mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian berupa 31 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Vaksin ini akan didistribusikan ke seluruh Puskeswan di Gunungkidul untuk kemudian disuntikkan ke ternak, khususnya sapi, di wilayah yang berdekatan dengan lokasi sebaran PMK.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, pada awal Januari pihaknya telah mengajukan tambahan vaksin ke Kementan sebanyak 20 ribu dosis.
Pengajuan ini dilaksanakan karena stok vaksin di Gunungkidul telah habis. Sementara, kebutuhan vaksin untuk mencegah dan mengatasi PMK di wilayah ini belum terpenuhi.
“Kementan kemudian menyetujui tambahan vaksin tersebut sebanyak 31 ribu dosis, mengingat Gunungkidul merupakan daerah lumbung ternak di DIY dan penyebaran penyakit ini kian meluas,” ungkap Wibawanti.
“Kami mendapat tambahan vaksin sebanyak 31 ribu dosis. Namun dalam distribusinya dilakukan secara bertahap. Untuk bulan Januari, ada 3.000 dosis yang siap didistribusikan,” lanjutnya.
Vaksin ini akan didistribusikan ke semua UPT Puskeswan di Gunungkidul. Dalam proses vaksinasi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga akan melibatkan praktisi dokter hewan di luar instansi.
“Praktisi dokter hewan kan sudah memiliki langganan sendiri-sendiri. Harapannya, mereka lebih mudah memberikan pelayanan vaksinasi PMK,” ujar Wibawanti.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ternak atau sapi milik warga Gunungkidul yang diketahui terpapar PMK mencapai sebanyak 1.800 ekor. Dari jumlah tersebut, angka kesembuhan tercatat sebanyak 300 ekor sapi.
Pihaknya terus berupaya melakukan penanganan di lapangan bersama tenaga kesehatan hewan, termasuk salah satunya dengan pemberian vaksinasi PMK.