HARIANE – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan ribuan tangki air bersih untuk menghadapi musim kemarau pada tahun 2025 ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengatakan bahwa pada tahun ini pemerintah menyiapkan 1.500 tangki air bersih untuk program droping air selama musim kemarau, mengingat sejumlah kapanewon di Gunungkidul kesulitan mendapatkan air bersih saat kemarau.
“Ada 1.500 tangki air yang nantinya akan didistribusikan kepada warga apabila kemarau dan kekeringan sudah terjadi di Gunungkidul,” kata Sumadi, Jumat (18/04/2025).
Ia menjelaskan bahwa selain dari BPBD, beberapa kapanewon juga dapat menganggarkan sendiri penanganan dampak kemarau di wilayah masing-masing.
Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan kapanewon mana saja yang bisa melakukan droping secara mandiri.
“Untuk pemetaan daerah rawan kekeringan dan kapanewon yang bisa melakukan droping mandiri baru akan kami lakukan pada awal Mei mendatang,” paparnya.
Ia memprediksi program droping air akan dimulai pada bulan Juni atau Juli, beberapa pekan setelah kemarau terjadi di Gunungkidul.
Sebagaimana diketahui, selama ini Gunungkidul masih belum terbebas dari permasalahan kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau.
Untuk mencukupi kebutuhan air, warga harus membeli air tangki dengan biaya yang cukup besar.
Sementara itu, warga kurang mampu biasanya mengandalkan bantuan dari pemerintah maupun pihak ketiga.
Permintaan droping air sendiri biasanya meningkat pada puncak kemarau hingga menjelang akhir musim kemarau.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksi bahwa musim kemarau di Bumi Handayani akan mulai terjadi pada dasarian III April 2025, meliputi wilayah Gedangsari, Patuk, Nglipar, Ngawen, Semin, Ponjong, dan sebagian Karangmojo.