Pendidikan
Peringati Hari Pendidikan Nasional, Disdikpora Bantul:Tingkat Partisipasi Sekolah di Bantul Capai 100 Persen
HARIANE - Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Dinas Pendidikan Kepemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul merayakan sejumlah capaian luar biasa, salah satunya keberhasilan mencapai target angka partisipasi pendidikan mencapai 100 persen.
Capaian prestasi tingkat internasional hingga provinsi menegaskan komitmen Disdikpora dalam menyelenggarakan pendidikan di Kabupaten Bantul serta mendukung visi Kabupaten Layak Anak (KLA).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, ada beberapa capaian yang mencolok di moment Hardiknas kali ini.
Pertama, terlampauinya angka Harapan Lama Sekolah untuk warga Bantul. Target angka harapan lama sekolah yang menjadi indikator kinerja Bupati Bantul adalah 15,25. Namun, realisiasinya telah mencapai 15,67.
Saat ini, rata-rata anak di Kabupaten Bantul memiliki harapan sekolah hingga Diploma Tiga (D3).
Kedua, tingkat partisipasi sekolah untuk anak usia 5 hingga 18 telah mencapai 100 Persen. Partisipasi warga ini terlihat dari data pada berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA dan pendidikan kesetaraan.
"Selanjutnya, siswa-siswi dan atlet pemuda Kabupaten Bantul meraih prestasi membanggakan, dengan 54 medali tingkat internasional, 270 medali tingkat nasional, dan 528 medali tingkat provinsi," ujar Nugroho dalam refleksi Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Lapangan Parkir Timur, Stadion Sultan Agung Bantul (SSA) pada Kamis (2/5/2024).
Keempat adalah peningkatan capaian Raport Pendidikan. Menurut Nugroho, capaian raport pendidikan daerah, terutama pada kemampuan literasi numerasi di SD dan SMP, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain di bidang akademik, Disdikpora Bantul juga berhasil menerapkan Sekolah Ramah Anak hingga 100 persen satuan pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMP. Hal ini sekaligus mendukung pencapaian Bantul sebagai Kabupaten Ramah Anak.
Nugroho mengatakan capaian yang keenam adalah standar pelayanan minimal atau SPM untuk PAUD 99,39 persen, SD 98,36 persen dan pendidikan kesejahteraan mencapai 97,16 persen.
"Disamping adanya pencapaian dan juga prestasi yang diukir namun masih ada kekurangan yang perlu dukungan dari berbagai pihak seperti adanya gedung sekolah yang rusak terutama gedung SD karena keterbatasan dana untuk rehabilitasi , masih kurangnya sarana prasarana komputer di SD, masih adanya kasus kenakalan anak sekolah hingga belum memiliki layanan disabilitas untuk memberikan pelayanan inklusif yang optimal," ungkapnya.