Jalan Ambles Di Imogiri Bantul Telah Dikaji Pakar, Mulai Digarap Tahun 2024
HARIANE – Jalan ambles di Imogiri Bantul, tepatnya di Kedungmiri, Kalurahan Sriharjo terjadi sejak Rabu, 28 Desember 2022 hingga sekarang masih belum diperbaiki.
Untuk mengatasi jalan ambles di Bantul yang telah terjadi setidaknya tiga kali ini, Pemkab Bantul pun melibatkan para ahli guna meneliti penyebabnya dan membuat konstruksi yang lebih baik.
Untuk mengkaji penyebab dan solusi jalan di Imogiri Bantul ambles, Dosen Teknik Sipil UGM, Ali Awaludin sebagai pihak yang dipercaya Pemkab Bantul telah melakukan pengeboran tanah untuk memeriksa kondisi medan yang sesungguhnya.
Rekomendasi solusi yang ditawarkan oleh para ahli pun disebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan akan mulai dikerjakan pada 2024.
BACA JUGA : 16 Handphone Siswa SMP di Bantul Dicuri, Pelaku Gerak Cepat Saat Listrik Padam
Penyebab Jalan Ambles di Imogiri Bantul
Untuk mencari penyebab pasti amblesnya jalan penghubung tersebut, para ahli dari UGM melakukan pengeboran tanah dengan kedalaman hingga 30 meter. Dengan kedalaman itu peneliti menemukan endapan alluvial lanau lempungan yang dialasi oleh batuan breksi andesit dimana tanah lanau lempungan di jalan ambles tersebut memiliki ketebalan hingga 12 meter dan sifat plastisitas tinggi. Ali memaparkan, tanah lanau lempungan berplastisitas tinggi di jalan yang longsor memiliki tingkat kejenuhan penuh atau seluruh pori-pori tanah terisi dengan air dan hal ini disebabkan oleh curah hujan. “Di garis kedua, kami menemukan tanah jenuh dengan air, membuktikan bahwa hujan dan tata guna lahan disitu membuat penjenuhan tanah terjadi. Kadar air yang tinggi mengakibatkan tanah bersifat lunak, memiliki daya dukung yang rendah dan sangat mudah bergerak, sehingga menyebabkan konstruksi turap beton tidak dapat menahan gerakan tanah yang terjadi,” jelasnya pada Kamis, 16 Februari 2023. Dari hasil kajian jalan ambles di Bantul tersebut, rekomendasi yang diberikan kepada Pemkab Bantul ialah dengan melakukan pekerjaan stabilisasi tebing sungai melalui pembangunan dinding penahan tanah pondasi dalam.BACA JUGA : Dampak Hujan Deras di Bantul, Dapur Lansia Roboh Rata dengan TanahSelain itu dapat ditambahkan pula bronjong untuk melindungi tebing dari gerusan air sungai dan penggantian tanah untuk meminimalisir perubahan badan jalan. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, dari hasil kajian itu selanjutnya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul merancang Detail Engineering Design (DED) dan hasilnya akan dikonsultasikan kepada para ahli dari UGM. “Dengan rekomendasi seperti ini diperlukan biaya yang berlipat-lipat karena tidak cukup dengan memasang turap, tapi harus bor pile (tiang pancang) yang jauh lebih dalam dan back up dengan bronjong. Maka perlu berkali lipat anggaran yang diperlukan untuk memastikan titik itu aman,” terangnya. Selain itu, dari rekomendasi penggantian tanah maka diperlukan tanah yang tidak berplastisitas tinggi sehingga memerlukan perhitungan berapa kubik tanah yang akan diganti. Lebih lanjut Abdul Halim menyampaikan bahwa proses konstruksi jalan di Imogiri Bantul ambles akan mulai dilakukan pada tahun 2024.
BACA JUGA : Tanah Longsor di Kasihan Bantul Akibat Hujan Deras, 15 Jiwa Warga TerancamUntuk mempermudah akses masyarakat sebelum konstruksi dilakukan, DPUPKP telah membuat akses jalan darurat meskipun masih terbatas. “Saat ini sudah dilakukan pengaturan lalin walaupun terbatas, hanya sepeda motor yang bisa melintasi di sebelah utara jalan yang amblas. Namun PU akan melakukan penyempurnaan sehingga aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan walaupun ada keterbatasan,” katanya soal solusi sementara jalan ambles di Imogiri Bantul. **** (Kontributor: Wahyu Turi K.) Baca artikel lainnya di Harianejogja.com
1