Berita , D.I Yogyakarta

Jalan Baru Clongop Kembali Dibuka, Dishub Gunungkidul: Hanya untuk Kendaraan Pribadi

profile picture Pandu S
Pandu S
Jalan Baru Clongop Kembali Dibuka, Dishub Gunungkidul: Hanya Untuk Kendaraan Pribadi
Situasi Jalan Baru Clongop Beberapa Waktu Lalu. (Foto: Hariane/Pandu)

HARIANE – Setelah ditutup total akibat insiden tanah longsor beberapa waktu lalu, Jalan Baru Clongop, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, saat ini sudah kembali dibuka. Namun, jalur baru ini hanya direkomendasikan untuk dilalui menggunakan kendaraan pribadi.

Sekretaris Dinas Perhubungan Gunungkidul, Bayu Susilo Aji, mengatakan bahwa meski Jalan Baru Clongop sudah dibuka dan bisa digunakan sebagai jalur alternatif, pihaknya tetap merekomendasikan pemudik untuk melalui Jalan Jogja-Wonosari sebagai jalur utama mudik.

Sebab, lokasi Jalan Clongop saat ini masih masuk dalam kategori rawan longsor, khususnya saat musim hujan seperti sekarang ini.

“Memang untuk tebing yang retak dan sempat longsor di Clongop sudah ditangani, jadi bisa dilalui pengendara. Tapi, kami sarankan hanya untuk kendaraan pribadi," kata Aji saat dihubungi, Selasa (25/3/2025).

Masih banyaknya tanjakan dan turunan tajam di jalur Clongop juga menjadi pertimbangan agar tidak dilalui oleh kendaraan yang membawa lebih dari delapan penumpang.

"Potensi longsor masih ada, makanya hanya kendaraan kecil yang bisa melintas di jalur ini,” jelasnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, menjelaskan bahwa pihaknya sudah membuat peta kerawanan untuk jalur mudik mendatang.

Adapun peta rawan longsor mencakup Jalur Utama Jogja-Wonosari. Kajian tersebut berdasarkan insiden longsor yang pernah terjadi di jalur tersebut, sehingga potensi longsor susulan masih mungkin terjadi.

“Karena beberapa lokasi jalur berada di wilayah perbukitan, maka potensi longsor masih ada. Selain di Jogja-Wonosari, longsor juga berpotensi terjadi di Jalan Baru Tanjakan Clongop, Kapanewon Gedangsari,” kata Sumadi.

Sumadi menambahkan bahwa potensi bencana tidak hanya longsor, tetapi juga pohon tumbang yang harus diwaspadai, mengingat saat ini masih dalam musim penghujan.

Sebelumnya, Panewu Gedangsari, Eko Krisdiyanto, mengatakan bahwa beberapa waktu lalu Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, meninjau lokasi longsor. Endah meminta tim DPUP-ESDM DIY untuk segera melakukan normalisasi retakan.

“Sekarang masih dalam proses normalisasi agar tidak membahayakan,” kata Eko saat dihubungi, Kamis (20/3/2025).

Ads Banner

BERITA TERKINI

Satlantas Polresta Yogyakarta Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Teteg Malioboro dan Sarkem saat ...

Satlantas Polresta Yogyakarta Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Teteg Malioboro dan Sarkem saat ...

Rabu, 02 April 2025
Adu Banteng di wilayah Sukoreno, Dua Orang Jadi Korban Meninggal Dunia

Adu Banteng di wilayah Sukoreno, Dua Orang Jadi Korban Meninggal Dunia

Rabu, 02 April 2025
Warga Surakarta Alami Kecelakaan Tunggal di Kulon Progo

Warga Surakarta Alami Kecelakaan Tunggal di Kulon Progo

Rabu, 02 April 2025
Pengendara Motor Tewas Setelah Tabrak Mobil di Gunungkidul, Korban Anggota Polisi

Pengendara Motor Tewas Setelah Tabrak Mobil di Gunungkidul, Korban Anggota Polisi

Selasa, 01 April 2025
Antisipasi Pencurian di Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik, Ini yang Dilakukan Polisi

Antisipasi Pencurian di Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik, Ini yang Dilakukan Polisi

Selasa, 01 April 2025
Libur Lebaran, Daftar Destinasi Wisata di Gunungkidul yang Diprediksi Padat Wisatawan

Libur Lebaran, Daftar Destinasi Wisata di Gunungkidul yang Diprediksi Padat Wisatawan

Selasa, 01 April 2025
Buat yang Bosan dengan Pantai, Ini 5 Rekomendasi Wisata Gua di Gunungkidul

Buat yang Bosan dengan Pantai, Ini 5 Rekomendasi Wisata Gua di Gunungkidul

Selasa, 01 April 2025
Dinkes Bantul Minta Masyarakat Waspada Penyebaran Hantavirus, Ini Gejalanya

Dinkes Bantul Minta Masyarakat Waspada Penyebaran Hantavirus, Ini Gejalanya

Selasa, 01 April 2025
Digelar di Hari Pertama Idul Fitri, Warga Antusias Berebut Gunungan saat Grebeg Syawal

Digelar di Hari Pertama Idul Fitri, Warga Antusias Berebut Gunungan saat Grebeg Syawal

Senin, 31 Maret 2025
Pertapaan Kembang Lampir dan Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Jawa

Pertapaan Kembang Lampir dan Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Jawa

Senin, 31 Maret 2025