Jamasan Pusaka Kota Jogja. (Foto: Youtube/Pemkot Jogja)
Terkait hal itu, Pemkot Yogyakarta menyelenggarakan ritual jamasan pusaka. Ritual yang diselenggarakan secara rutin setiap setahun sekali ini ditujukan untuk jamasan Tombak Pusaka Kyai Wijoyo Mukti.Dalam proses ritual ini, setiap orang yang terlibat mengenakan baju adat Jawa (Yogyakarta).Ritual ini diawali dengan mengeluarkan tombak pusaka yang berada di ruang kerja Wali Kota Yogyakarta. Setelah itu, dilanjutkan dengan prosesi kirab pusaka mengelilingi kantor Balai Kota Yogyakarta.Setelah kirab selesai, Tombak Pusaka Kyai Wijoyo Mukti kemudian diterima oleh Wali Kota Yogyakarta, Sumadi di halaman air mancur Balai Kota.Setelah itu, dilanjutkan dengan jamasan Tombak Pusaka Kyai Wijoyo Mukti. Benda pusaka tersebut diletakkan di atas meja panjang dengan berbagai macam perlengkapan ritual yang telah disediakan.Proses penjamasan ini diawali dengan membuka penutup tombak. Selanjutnya mata tombak dibersihkan untuk menghilangkan kotoran yang menempel.Jamasan Tombak Pusaka Kyai Wijoyo Mukti. (Foto: Youtube/Pemkot Jogja)Setelah itu, dilanjutkan dengan proses pengeringan dan prosesi lainnya, maka selanjutnya ritual ini diakhiri dengan mengembalikan lagi tombak pusaka ini ke tempat semula, yakni di ruang kerja Wali Kota.
Tombak Pusaka Kyai Wijoyo Mukti merupakan benda pusaka pemberian dari Keraton Yogyakarta, yang diserahkan oleh Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X.Tombak pusaka yang memiliki panjang tiga meter dan landeannya sepanjang 2,5 meter ini dibuat pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.Demikian informasi mengenai Jamasan Pusaka Kota Jogja yang diadakan rutin setiap satu tahun sekali pada bulan Suro. ****