"Terutama saat ini, ketika kita menghadapi ketidakpastian dalam skala global, baik dari sisi geopolitik maupun ekonomi," Ujar Didi Sumedi.
Untuk meningkatkan resiliensi ekonomi nasional, lanjutnya, diperlukan langkah konkret untuk menjaga kinerja ekspor nonmigas, salah satunya melalui pelaksanaan promosi ekspor terintegrasi di TEI.
Pembukaan TEI 2023 juga akan dimeriahkan dengan pemberian Penghargaan Primaniyarta dan Primaduta.
Penghargaan Primaniyarta akan diberikan kepada eksportir yang terus meningkatkan kinerja ekspor mereka di tengah tantangan perlambatan ekonomi global dan menjadi pelopor pasar baru di Indonesia.
Sementara Penghargaan Primaduta akan diberikan kepada pembeli dan mitra eksportir Indonesia yang telah loyal dan aktif dalam meningkatkan transaksi perdagangan dengan eksportir Indonesia.
Pada edisi tahun ini, pameran akan dibagi menjadi tujuh zona produk yang mencakup makanan dan minuman, rumah tangga, jasa dan digital, kecantikan & perawatan pribadi, kimia, energi, & produk industri, peralatan medis dan kesehatan, serta fesyen, tekstil, dan aksesori.
Selain pameran, Kemendag juga akan mengadakan kegiatan pendukung lainnya seperti penjajakan kesepakatan bisnis, konsultasi bisnis oleh Perwakilan Dagang RI di luar negeri, seminar internasional, dan dialog bisnis dengan para Duta Besar negara sahabat.
Dalam rangkaian TEI tahun ini, juga akan dilaksanakan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) pada tanggal 19 hingga 21 Oktober 2023. Sebanyak 200 merek lokal dengan 1.000 koleksi akan tampil dalam acara JMFW ini.
Selain dari pagelaran busana, ajang ini juga akan menampilkan ekshibisi untuk produk fesyen, kosmetik, dan aksesori.
"Ekspor memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi nasional, oleh karena itu, upaya terus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kinerja ekspor nonmigas nasional semaksimal mungkin," ujar Didi.
Oleh karena itu, Kemendag mengajak para eksportir dalam negeri untuk memanfaatkan peluang ini dengan berpartisipasi dalam TEI 2023 guna memperluas jejaring bisnis dan meraih peluang ekspor ke pasar global.
Sementara itu, Direktur PT Debindo Multi Adhiwasti, Budiarto Linggowijoyo mengungkapkan bahwa saat ini sudah terdaftar 900 peserta TEI 2023 dengan beragam jenis usaha, termasuk industri, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta asosiasi pelaku usaha seperti Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI).