Berita

Kualitas Gas Air Mata Kanjuruhan Dicurigai, Sebabkan Wajah Korban Jiwa Berwarna Biru

profile picture Dyah Ayu Purwirasari
Dyah Ayu Purwirasari
Kualitas Gas Air Mata Kanjuruhan Dicurigai, Sebabkan Wajah Korban Jiwa Berwarna Biru
Kualitas Gas Air Mata Kanjuruhan Dicurigai, Sebabkan Wajah Korban Jiwa Berwarna Biru
Ia mengaku efek gas air mata yang ia rasakan pada tanggal 1 Oktober 2022 tidak sama dengan yang dirasakannya pada 24 April 2018.
kualitas gas air mata kanjuruhan
Abdul Haris pertanyakan kualitas gas air mata Kanjuruhan yang sebabkan efek tidak biasa. (Website/PMJ)
Abdul Haris mengungkapkan efek gas air mata yang membuat para korban berjatuhan sulit untuk diatasi meski sudah diberi pertolongan seperti diberi air atau dikipasi.
“Tahun 2018 Aremania bergeletakkan masih bisa dikasih kipas, dikasih air. Ini sudah, sudah nggak bisa apa-apa sudah, korbannya saya lihat itu mukanya biru-biru semua,” ungkap Abdul sambil sesekali terlihat menahan emosi.
Atas kecurigaan pada kualitas gas air mata Kanjuruhan ini, Abdul Haris meminta dilakukan autopsi pada korban jiwa untuk benar-benar menentukan sebab kematian. Apakah meninggal karena berhimpitan atau karena gas air mata.
BACA JUGA : Ketua Panpel Abdul Haris : Kalau Ada Oknum yang Menutup Pintu, Ada CCTV Disitu
Selain mempertanyakan soal kualitas gas air mata yang digunakan polisi, tersangka Abdul Haris juga menanyakan kebijakan petugas untuk menembakkan gas air mata ke pintu evakuasi.
“Kenapa di sana? Di sana yang lihat itu keluarga, anak-anak kecil, anak-anak wanita, yang masih umur belia. Mereka itu bukan suporter murni mereka adalah keluarga,” jelas Ketua Panpel Arema FC ini.
Sejalan dengan permintaan Abdul Haris, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk untuk menginvestigasi tragedi Kanjuruhan ini pun diketahui tidak akan menutup kemungkinan untuk melakukan autopsi pada korban.
Tidak hanya Abdul Haris, kualitas gas air mata Kanjuruhan yang diduga kadaluarsa pun juga menjadi salah satu materi dari investigasi yang dilakukan oleh beberapa tim investigasi, termasuk dari Komnas HAM. ****
Ads Banner

BERITA TERKINI

Polda DIY Sita 13.522 Miras, Dijual Tak Berizin di Warung Kelontong Hingga Kos-kosan

Polda DIY Sita 13.522 Miras, Dijual Tak Berizin di Warung Kelontong Hingga Kos-kosan

Kamis, 26 Juni 2025
Satu Jemaah Haji Asal Gunungkidul Meninggal di Makkah

Satu Jemaah Haji Asal Gunungkidul Meninggal di Makkah

Kamis, 26 Juni 2025
Sudaryono Resmi Jadi Ketua Umum HKTI 2025-2030, Siap Kawal Swasembada Pangan Nasional

Sudaryono Resmi Jadi Ketua Umum HKTI 2025-2030, Siap Kawal Swasembada Pangan Nasional

Rabu, 25 Juni 2025
Jenazah WNA Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi Hari ini

Jenazah WNA Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi Hari ini

Rabu, 25 Juni 2025
Pemkab Kulon Progo Apresiasi Lomba Video Literasi

Pemkab Kulon Progo Apresiasi Lomba Video Literasi

Rabu, 25 Juni 2025
Peringati Hadeging ke 213, Puro Pakualaman Gelar Khitanan Massal

Peringati Hadeging ke 213, Puro Pakualaman Gelar Khitanan Massal

Rabu, 25 Juni 2025
Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal, Haedar Nasir : Wujud Persatuan Dunia Islam

Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal, Haedar Nasir : Wujud Persatuan Dunia Islam

Rabu, 25 Juni 2025
Kecanduan Judol, Pria Asal Kulonprogo Nekat Jadi Jambret untuk Penuhi Biaya Hidup Anak ...

Kecanduan Judol, Pria Asal Kulonprogo Nekat Jadi Jambret untuk Penuhi Biaya Hidup Anak ...

Rabu, 25 Juni 2025
Pemuda di Kasihan Bantul Dikeroyok hingga Tewas, 4 Pelaku Dibekuk Polisi

Pemuda di Kasihan Bantul Dikeroyok hingga Tewas, 4 Pelaku Dibekuk Polisi

Rabu, 25 Juni 2025
Seragamkan Waktu Umat Islam Seluruh Dunia, Muhammadiyah Sahkan Kalender Hijriah Global Tunggal,

Seragamkan Waktu Umat Islam Seluruh Dunia, Muhammadiyah Sahkan Kalender Hijriah Global Tunggal,

Rabu, 25 Juni 2025