Berita , D.I Yogyakarta
Minta Bantuan Sultan, Korban Apartemen Malioboro City Datangi Kantor Kepatihan
HARIANE - Korban jual beli apartemen Malioboro City kembali melakukan aksi demostrasi buntut dari belum adanya jawaban dari Bupati Sleman mengenai kepemilikan apartemen hampir 10 tahun.
Kali ini mereka mendatangi Kantor Gubernur DIY di komplek Kepatihan Yogyakarta pada Kamis, 12 Oktober 2023 secara Damai dengan diiringi prajurit bregodo.
Puluhan massa melakukan demostrasi diawali dari kantor DPRD DIY kemudian berjalan menuju Kantor Gubernur DIY hingga perwakilan para korban Apartemen Malioboro City diterima Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum di Ruang Gandok Kiwo.
Perwakilan korban Apartemen Malioboro City, Budijono mengatakan maksud kedatangan mereka ke kantor gubernur untuk menyerahkan notulen atas aksi damai yang mereka lakukan sebelumnya pada Senin (09/10).
Budijono menjelaskan dalam aksi itu mereka mendatangi Kantor Bupati Sleman dan DPRD Sleman untuk meminta pihak pemerintah daerah serta dewan setempat membantu permasalahan mereka namun hingga kini belum membuahkan hasil.
“Memberikan laporan notulen kelanjutan dari aksi damai kita kemarin di kantor Buati Sleman yang menuntut bupati agar segera dengan tegas menyelesaikan perizinan apartemen kita. Termasuk juga memproses sertipikat, fasos dan fashum apartemen,” ujar Budijono.
Lebih lanjut, pihaknya berharap Bupati Sleman segera mengeluarkan diskresi agar perizinan dapat segera selesai. Karena berbagai langkah telah dilakukan baik melaporkan ke pihak Kepolisian hingga mengadukan persoalan ini kepada anggota DPR RI di Senayan Jakarta.
“Harapannya Bupati Slemen segera mengeluarkan diskresi jika dianggap perlu, agar perizinan kami dapat segera selesai. Secara unit kita menguasai, secara fisik kita menguasai. Tapi legalitas, kita sudah 10 tahun tidak ada kejelasan, kita tidak memegang sertipikat sama sekali,” ujarnya.
Saat ini Budijono dan para korban lainnya menunggu sikap tegas dari Bupati Sleman, Kustini untuk mengeluarkan diskresinya. Bahkan pihaknya sempat menghadiahi pecut (cambu) sebagai bentuk sindiran kepada bupati dan DPRD Sleman
“Kita tinggal menunggu diskresi dari bupati agar perijinan segera selesai. Kemarin bupati dan DPRD Sleman kita hadiahi pecut (cambu), tujuannya mengingatakna agar bisa bekerja lebih cepat dan tegas,” katanya.
Budiyono juga berharap kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Budijono dapat membantu persoalan ini dan mendapatkan solusi pemecahan permasalahan yang terjadi. ****