Yang menarik, konsep zero waste diterapkan di pasar ini dengan melarang penggunaan plastik sebagai wadah makanan. Pengunjung harus menukarkan uang dengan koin yang terbuat dari batok kelapa untuk membeli jajanan, sebagai upaya melestarikan budaya masa lalu.
Selain kuliner, pengunjung juga dapat menikmati fasilitas lainnya seperti kolam ikan terapi yang disediakan secara gratis.
Sensasi gigitan ikan-ikan terapi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mencari pengalaman unik dan menyegarkan.
Selain itu, Pokdarwis Wira Jaya sedang mengembangkan paket wisata desa yang melibatkan masyarakat lokal untuk meningkatkan ekonomi daerah.
Dengan konsep yang melibatkan warga sekitar, diharapkan ekonomi masyarakat dapat tumbuh dan berkembang lebih baik.
Rivaldi menyebut beberapa paket wisata yang tengah direncanakan antara lain adalah naik andong berkeliling desa, menginap di homestay yang menggunakan rumah warga sebagai penginapan, dan paket outbound.
Penggunaan kuda dalam paket wisata andong merupakan keunikan tersendiri karena sekitar 80 persen penduduk Kalurahan Wirokerten memiliki kuda.
"Jadi di Kalurahan Wirokerten ini, sekitar 80 persen warganya itu punya kuda. Nah, kita sedang membuat konsep paket wisata keliling kampung menggunakan andong. Kemudian ada home stay yang menggunakan rumah warga, kemudian paket outbound juga," tuturnya.
Dengan berbagai penawaran menarik dan konsep yang melibatkan partisipasi masyarakat lokal, Pasar Blumbang telah menjadi destinasi wisata yang diminati di Bantul.
Suasana alam yang asri, jajanan tradisional, hiburan, serta konsep ramah lingkungan membuat pengalaman berkunjung ke Pasar Blumbang menjadi tak terlupakan bagi setiap pengunjung.
Dengan terus berkembangnya berbagai inisiatif dan program di Pasar Blumbang, diharapkan tempat ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan pengunjung dari berbagai daerah.****