Berita , D.I Yogyakarta

Perputaran Ekonomi Usaha Kopi di DIY Mencapai Rp 500 miliar

profile picture Ica Ervina
Ica Ervina
Perputaran Ekonomi Kopi di DIY Capai 500 Miliar
Dewan Pembina Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DIY, Tazbir Abdullah dalam event Jogja Coffee Week di JEC. (Foto: Hariane/Ica Ervina)

HARIANE- Kamar Dagang dan Industri Indonesia DIY mengakumulasikan jumlah pengusaha kopi di Yogyakarta mencapai 9 ribu baik dari penjual kopi kecil maupun besar seperti cafe. 

Untuk itu Dewan Pembina Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DIY, Tazbir Abdullah mengatakan pertumbuhan usaha kopi mengalami kenaikan yang sangat positif. 

Kadin DIY menyebut setiap tahunnya, perputaran transaksi kopi bisa mencapai Rp 500 miliar.

"Menurut data yang saya peroleh, ada 9 ribu penjual kopi bisa mencapai Rp 50 miliar dihitung dari seluruh penjual kopi baik keliling hingga kafe," ujarnya di gelaran Jogja Coffee Week JEC. 

Dengan perincian 9 ribu pengusaha kopi tersebut terbagi oleh 6 ribu warung tenda dan cafe yang berjumlah 3 ribu, Jumlah tersebut disebutnya masih terus bertambah waktu ke waktu.

Tazbir juga menyebut bisnis kopi jadi salah satu yang kini cukup banyak dipilih oleh anak-anak muda dan DIY sendiri memiliki hasil petani kopi di beberapa kebun yang cukup dikenal seperti kopi merapi di Sleman serta Kulon Progo. 

"Dari lima kabupaten/kota yang tidak ada kebun kopi itu cuma Bantul dan Jogja, tapi penikmat dan marketnya itu tinggi secara data," katanya. 

PJ Walikota Jogjakarta, Singgih Raharjo juga mengakui bahwa kopi kini sudah jadi lifestyle dan sebuah kebutuhan. Bahkan bagi orang yang tidak suka kopi masih bisa menikmati dengan varian mix atau turunan kopi. 

Kemudian, Singgih juga menyebut meskipun dari sisi jumlah kopi yang dihasilkan dari wilayah DIY tidak sebanyak daerah lain tetapi kopi olahan DIY tetap memiliki nilai otentik tersendiri.

"Seperti kopi dari Merapi dan Menoreh, bisa jadi aksi untuk menumbuhkan coffee shop dan barista baru yang dikombinasikan dengan lifestyle sekarang," lanjutnya.

Sehingga, menurutnya pertumbuhan dan lifestyle kopi akan berdampak baik dari segi ekonomi sekaligus wisata karena saat ini konsep dan tema kopi sangat beragam dan masyarakat bisa memilih sesuai dengan yang diinginkan. ****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

12 Kapanewon di Bantul Terdampak Banjir, Sejumlah Bangunan Rusak

12 Kapanewon di Bantul Terdampak Banjir, Sejumlah Bangunan Rusak

Sabtu, 29 Maret 2025
Tempuh Jarak Hampir 600 Km, Pria Mudik Naik Sepeda dari Cikarang Ke Gunungkidul ...

Tempuh Jarak Hampir 600 Km, Pria Mudik Naik Sepeda dari Cikarang Ke Gunungkidul ...

Sabtu, 29 Maret 2025
Diguyur Hujan Deras, Sebuah Sekolah di Gunungkidul Masih Terendam Banjir Hingga 2 Meter

Diguyur Hujan Deras, Sebuah Sekolah di Gunungkidul Masih Terendam Banjir Hingga 2 Meter

Sabtu, 29 Maret 2025
Dampak Hujan di Gunungkidul, Sungai Bawah Tanah Baron Meluap

Dampak Hujan di Gunungkidul, Sungai Bawah Tanah Baron Meluap

Sabtu, 29 Maret 2025
Pantau Pos Pengamanan di Tugu Yogyakarta, Hasto Wardoyo Sebut Lalu Lintas H-3 Lebaran ...

Pantau Pos Pengamanan di Tugu Yogyakarta, Hasto Wardoyo Sebut Lalu Lintas H-3 Lebaran ...

Jumat, 28 Maret 2025
Tinjau Stasiun Tugu Yogyakarta, Kapolri Sebut Puncak Arus Mudik Terjadi Jumat Malam

Tinjau Stasiun Tugu Yogyakarta, Kapolri Sebut Puncak Arus Mudik Terjadi Jumat Malam

Jumat, 28 Maret 2025
Diguyur Hujan Deras, Puluhan Rumah di Gunungkidul Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Puluhan Rumah di Gunungkidul Terendam Banjir

Jumat, 28 Maret 2025
Puluhan Rumah di Imogiri Terendam Banjir Imbas Kali Celeng Meluap

Puluhan Rumah di Imogiri Terendam Banjir Imbas Kali Celeng Meluap

Jumat, 28 Maret 2025
Kunjungan ke Jogja, Wapres Gibran Tinjau Pembangunan Pasar Terban

Kunjungan ke Jogja, Wapres Gibran Tinjau Pembangunan Pasar Terban

Jumat, 28 Maret 2025
Selalu Lebih Awal, Berikut Jadwal Idul Fitri Jemaah Aolia Tahun Ini

Selalu Lebih Awal, Berikut Jadwal Idul Fitri Jemaah Aolia Tahun Ini

Jumat, 28 Maret 2025