Berita , Nasional , D.I Yogyakarta
PP Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2025 Jatuh pada 1 Maret
![profile picture Wahyu Turi](https://hariane.com/file/profile-picture/turii.jpg)
Haedar juga mengajak para elite bangsa, termasuk elite di Muhammadiyah, untuk menjadikan momentum puasa sebagai ajang introspeksi terhadap kebijakan-kebijakan dan amanah dari rakyat. Terlebih, Ramadan kali ini jatuh setelah pilkada, pileg, dan pilpres.
"Apakah betul-betul kita ingin menjadi representasi rakyat yang memiliki nilai kerohanian tinggi? Menjaga amanah itu dengan baik untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan diri dan kroni. Kemudian, juga tidak hidup berlebihan, tidak arogan, dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak menjadi contoh bagi rakyat," lanjutnya.
Lebih lanjut, Muhammadiyah berharap para tokoh bangsa menjadi role model. Sebab, selain memiliki kemampuan pragmatis dalam kehidupan, mampu merumuskan kebijakan, serta memimpin, para tokoh bangsa juga perlu memiliki kekayaan ilmu dan hikmah.
"Bahkan dalam demokrasi, Pancasila di sila keempat menyebutkan 'Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.' Demokrasi saja membutuhkan hikmah kebijaksanaan," ujarnya.
"Maka, para pemimpin bangsa juga perlu ilmu dan hikmah. Agar apa? Agar bisa membimbing, memandu, dan membawa rakyat serta negara ini menjadi bangsa yang baik, sesuai dengan arah dan tujuan para pendiri bangsa, bukan sekadar membawa kepentingan pribadi," tandasnya.***