Berita , D.I Yogyakarta
Produktifitas Kedelai di Sleman Naik Turun, Pemkab Sleman Perluas Lahan Tanam dan Targetkan Produksi Kedelai Sebanyak 437 Ton
HARIANE - Dalam tiga tahun terakhir, produktifitas kedelai di Sleman dibayang-bayangi dengan kegagalan karena kondisi cuaca yang tidak mendukung pada saat proses budidaya.
Padahal, sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan daerah di Sleman.
Mengenai hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman mendorong dan mendukung produktivitas petani kedelai.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Supramono menyebutkan, di tahun 2020 dari lahan seluas 10 hektar di Sleman menghasilkan produksi kedelai sebanyak 15,21 ton.
Naik dan Turunnya Produktifitas Kedelai di Sleman
Produktifitas tersebut naik di tahun 2021 menjadi 228,46 ton dari lahan seluas 151 hektar.
Kemudian pada tahun 2022 produksi kedelai menurun menjadi 76,6 ton dari lahan seluas 50 hektar.
Untuk meningkatkan kembali produksi komoditas kedelai, petani di Kabupaten Sleman melakukan perluasan tanam dan mendapat bantuan pengembangan kedelai seluas 242 hektar yang dikelola 29 kelompok tani 10 Kalurahan di empat Kapanewon.
Ia merincikan 242 hektar terletak di empat kapanewon antara lain Prambanan seluas 180 hektar, Godean 11 hektar, Seyegan 11 hektar, dan Minggir 40 hektar.
Adapun bantuan tersebut bersumber dari dana APBN Tugas Pembantuan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DP3) D.I Yogyakarta tahun 2023 sebesar Rp. 431.970.000.
Sedangkan paket bantuan yang diterima antara lain benih Anjasmoro 50 kg/ha, NPK 50 kg/ha, pupuk hayati 3 liter/ha, Bio Pestisida satu liter/ha.
“Dengan bantuan senilai total Rp.431.970.000 ini diharapkan memotivasi dan membangkitkan semangat petani bertanam dan meningkatkan produksi kedelai,” kata Supramono.