Berita , D.I Yogyakarta
Produktifitas Kedelai di Sleman Naik Turun, Pemkab Sleman Perluas Lahan Tanam dan Targetkan Produksi Kedelai Sebanyak 437 Ton
Supramono menjelaskan, penanaman kedelai nantinya dilakukan secara ditugal tanpa didahului dengan olah tanah yang ditanam pada bekas rumpun tanaman padi.
“Harapan kondisi tanahnya masih lembab dan cocok untuk pertumbuhan tanaman kedelai dan lapuknya batang padi bisa merupakan tambahan bahan organik yang sangat dibutuhkan tanaman kedelai,” jelasnya.
Upaya peningkatan produksi kedelai sendiri akan dilakukan dengan cara memperkuat tumbuh tanaman melalui penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan seperti pupuk organik, pupuk hayati, bio pestisida, dan pestisida hayati sehingga lahan menjadi subur, lingkungan lestari dengan produksi yang tinggi.
“Dengan rata-rata produksi kedelai sebesar 1,6–2 ton/ha selama ini, maka diharapkan dari luas tanam 242 ha diperoleh hasil sebesar 387–484 ton. Dengan harga kedelai saat ini Rp. 9.800, maka total nilai jual setelah panen sebesar Rp. 3.792.600.000 sampai Rp. 4.743.200.000. Namun produksi kedelai ini masih sangat jauh mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Sleman karena angka konsumsinya sebesar 9,8 kg/kapita/tahun atau sebesar 12.490 ton/tahun,” paparnya.
Terkait itu pihaknya berharap di musim kemarau tahun ini pertumbuhan dari komoditas kedelai bagus sehingga dapat membuahkan hasil yang optimal.
“Kami berharap di musim kemarau tahun ini alam memihak pada petani kedelai sehingga pertumbuhannya bagus diperoleh hasil yang optimal dengan harga yang menguntungkan,” tandasnya.****
Baca artikel menarik lainnya di Harianesemarang.com.