Berita , Nasional

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibanjiri Pasien Setelah Berminggu-minggu Pemboman Tanpa Henti Oleh Israel

profile picture Edmundus Roke Wea
Edmundus Roke Wea
Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Rumah Sakit Indonesia di Gaza menerima ribuan pasien korban perang. (Foto:Twitter/taj_pharma)

HARIANE - Rumah Sakit Indonesia di Gaza saat ini menerima ribuan pasien korban perang dan pemboman tanpa henti yang dilakukan oleh Israel selama beberapa hari terakhir.

Sebanyak 870 orang tewas dan 2.530 orang dirawat karena luka-luka di rumah sakit yang berada di Beit Lahia.

Selain itu RS tersebut juga digunakan sebagai tempat pengungsian dimana lebih dari 1.500 warga mengungsi ke RS Indonesia dan berkemah di ruangan kosong dan halaman rumah sakit.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibanjiri Pasien

Bom Israel beberapa waktu lalu hampir mengenai RS Indonesia di Gaza. (Foto:Twitter/Marchfoward)

Sebuah RS Indonesia di Gaza saat ini sedang berjuang untuk merawat banyak pasien yang terluka akibat pemboman Israel di tengah berkurangnya stok obat-obatan.

Dilansir dari Aljazeera, Fikri Rofiul Haq, seorang relawan MER-C yang mengorganisir sumbangan untuk membangun RS tersebut, mengatakan bahwa RS telah dibanjiri pasien setelah berminggu-minggu pemboman tanpa henti oleh Israel.

“Di RS Indonesia saja, tercatat 870 orang meninggal dunia dan 2.530 orang dirawat karena luka-luka. Sekitar 164 pasien masih dirawat di rumah sakit,” kata Haq.

Sekitar separuh penduduk Gaza telah mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap lebih aman daripada rumah mereka, seperti sekolah dan rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Indonesia.

Lebih dari 1.500 warga mengungsi ke RS Indonesia dan berkemah di ruangan kosong dan halaman rumah sakit.

Pekan lalu, rumah sakit tersebut kehilangan aliran listrik karena pemadaman listrik yang disebabkan oleh kekurangan bahan bakar karena blokade Israel terhadap daerah kantong tersebut menghalangi masuknya pasokan penting.

Haq menyatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia sangat membutuhkan bantuan medis dan tenaga rumah sakit kelelahan karena dipaksa bekerja 24 jam sehari.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Perempuan Asal Pengasih Jadi Korban Kecelakaan di Sentolo

Perempuan Asal Pengasih Jadi Korban Kecelakaan di Sentolo

Jumat, 27 Juni 2025
Tersengat Listrik Sound System, Remaja SMP Meninggal Dunia

Tersengat Listrik Sound System, Remaja SMP Meninggal Dunia

Jumat, 27 Juni 2025
Jelang Libur Panjang, Wisatawan Pantai Gunungkidul Diimbau Hati-Hati Dengan Kemunculan Ubur-Ubur

Jelang Libur Panjang, Wisatawan Pantai Gunungkidul Diimbau Hati-Hati Dengan Kemunculan Ubur-Ubur

Jumat, 27 Juni 2025
‎Kecelakaan di Jalan Srandakan Bantul, Isuzu Traga Tabrak Tronton Parkir di Bahu Jalan ...

‎Kecelakaan di Jalan Srandakan Bantul, Isuzu Traga Tabrak Tronton Parkir di Bahu Jalan ...

Jumat, 27 Juni 2025
‎Tak Mau Disebut Mafia Tanah, Begini Dalih Tersangka Kasus Mbah Tupon

‎Tak Mau Disebut Mafia Tanah, Begini Dalih Tersangka Kasus Mbah Tupon

Jumat, 27 Juni 2025
2 Motor Adu Banteng saat Malam Suro di Gunungkidul, 1 Orang Meninggal Dunia

2 Motor Adu Banteng saat Malam Suro di Gunungkidul, 1 Orang Meninggal Dunia

Jumat, 27 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Jumat 27 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Antam Hari ini Jumat 27 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Jumat, 27 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 27 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 27 Juni 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Jumat, 27 Juni 2025
Seorang Mahasiswi Diancam Video Syurnya Disebar, Berawal Terima Tawaran Jadi Pacar Sewaan

Seorang Mahasiswi Diancam Video Syurnya Disebar, Berawal Terima Tawaran Jadi Pacar Sewaan

Jumat, 27 Juni 2025
Terkendala Biaya, Jenazah Buruh Migran Asal Gunungkidul Belum Bisa Dipulangkan ke Indonesia

Terkendala Biaya, Jenazah Buruh Migran Asal Gunungkidul Belum Bisa Dipulangkan ke Indonesia

Kamis, 26 Juni 2025