HARIANE - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul menyebut kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gunungkidul masih terus meningkat. Data terbaru yang dilaporkan, ada satu pelajar di Kapanewon Semanu yang meninggal akibat penyakit ini. Sehingga dalam kurun waktu 4 bulan 15 hari, penyakit ini sudah merenggut 3 nyawa penderitanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono mengatakan, pemantauan mengenai penyakit demam berdarah terus dilakukan oleh jajaran Dinas Kesehatan melalui Puskesmas di setiap daerah.
Pada Rabu (15/05/2024) kemarin ada penambahan kasus kematian akibat penyakit ini, seorang pelajar kelas 2 SMP di Padukuhan Nitikan, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu meninggal akibat DBD.
“Benar, kemarin ada satu penderita DBD yang meninggal dunia,” kata Ismono saat dikonfirmasi, Kamis (16/04/2024) siang.
Ia menjelaskan kronologi awalnya, remaja yang tinggal bersama dengan simbahnya tersebut mengalami demam dan gejala DBD.
Kemudian diperiksakan di fasilitas kesehatan swasta, selang pemeriksaan tersebut ternyata kondisinya terus memburuk hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Saat dilakukan penelusuran, ternyata yang bersangkutan memang diketahui terjangkit DBD sudah berasa di fase kritis atau DSS yang cukup membahayakan.
Dari laporan yang diterima ini, Dinkes bersama dengan Puskesmas kemudian melakukan upaya antisipasi penyebaran penyakit ini.
Adapun langkah yang diambil adalah dengan dilakukannya fogging dan edukasi atau sosialisasi terhadap masyarakat sekitar.
“Pagi atau siang tadi sudah kami lakukan fogging di lokasi atau sekitar Padukuhan tersebut,” ucapnya.
Menurutnya, berdasarkan data yang masuk hingga pertengahan Mei 2024 ini sudah ada 660 kasus DBD di Kabupaten Gunungkidul.
Dari jumlah tersebut 2 anak-anak dan 1 remaja meninggal dunia. Meski kasus setiap harinya terus mengalami peningkatan namun di bulan Maret, April, dan Mei ini menunjukkan grafik penurunan.