Berita , D.I Yogyakarta

Strategi Pemkab Bantul Tekan Alih Fungsi Lahan Pertanian, Petani Bisa Makin Untung?

profile picture Yohanes Angga
Yohanes Angga
Strategi Pemkab Bantul Tekan Alih Fungsi Lahan Pertanian, Petani Bisa Makin Untung?
Lahan pertanian padi di Kabupaten Bantul. Foto/istimewa.

HARIANE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul merencanakan untuk membebaskan beban pajak bumi dan bangunan (PBB) lahan produktif di tahun 2026 mendatang. Kebijakan ini merupakan strategi Pemkab menekan alih fungsi lahan pertanian menjadi tempat hunian.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo mengatakan, rencananya program pembebasan PBB akan menyasar 12.831 hektare lahan yang masuk dalam kategori lahan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Bantul.

"Terbanyak lahan produktif yang masuk dalam lahan pertanian berkelanjutan berada di sejumlah kapanewon seperti Kapanewon Bambanglipuro, Kretek, Imogiri, Jetis, Pandak, Sanden hingga Kapanewon Srandakan," katanya, Selasa (20/5/2025).

Joko menyebut program tersebut merupakan upaya pemerintah untuk menjaga ketersediaan bahan pangan, terutama beras. Disamping itu, wilayah Bantul juga menyimpan potensi tanaman holtikultura, seperti jagung, cabai dan bawang merah.

Merujuk pada data yang ada, dari luas lahan tersebut dapat menghasilkan 240 ribu ton gabah kering. Jumlah itu diyakini mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya. Disamping itu, wilayah Bantul juga menyimpan potensi tanaman holtikultura, seperti jagung, cabai dan bawang merah.

"Bahkan Bantul ini penyuplai kebutuhan bawang terbesar di DIY," ujar Joko.

Sementara itu, Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta mengakui bahwa realisasi program pembebasan pajak PBB merupakan janji kampanyenya bersama Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada pilkada 2024 silam. 

Namun, dirinya tak memungkiri adanya kendala dalam mewujudkan rencana program tersebut. 

"Tentu kita sadar bahwa saat ini banyak lahan atau sawah produktif telah beralih fungsi menjadi rumah atau bahkan tempat usaha seperti warung, toko atau restoran serta rumah," katanya.

Lahan-lahan itu, lanjutnya, masih terdaftar sebagai lahan pertanian, akan tetapi di lapangan lahan yang seharusnya area persawahan sudah beralih fungsi menjadi pekarangan. 

Menurutnya, ini akan memunculkan potensi program pembebasan PBB jadi tidak tepat sasaran. 

"Tentu pemerintah tidak akan membebaskan PBB sawah produktif yang beralih fungsi tersebut," tandasnya.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Sebabkan Kaca KA Sancaka Pecah Hingga Lukai Penumpang, KAI Daop 6 Yogykarta Telusuri ...

Sebabkan Kaca KA Sancaka Pecah Hingga Lukai Penumpang, KAI Daop 6 Yogykarta Telusuri ...

Rabu, 09 Juli 2025
Prabowo Targetkan Swasembada Gula di Tahun 2026, Gibran Dorong Pemda DIY Perkuat Sinergi

Prabowo Targetkan Swasembada Gula di Tahun 2026, Gibran Dorong Pemda DIY Perkuat Sinergi

Selasa, 08 Juli 2025
Puluhan Penyandang Disabilitas Nikmati Wisata Kulon Progo

Puluhan Penyandang Disabilitas Nikmati Wisata Kulon Progo

Selasa, 08 Juli 2025
Seorang Ustadz Jadi Tersangka Kasus Pelecehan secara Verbal

Seorang Ustadz Jadi Tersangka Kasus Pelecehan secara Verbal

Selasa, 08 Juli 2025
‎Kerap Lempari Batu Pengendara, Pengemis di Perempatan Bakulan Bantul Diciduk Satpol PP ‎

‎Kerap Lempari Batu Pengendara, Pengemis di Perempatan Bakulan Bantul Diciduk Satpol PP ‎

Selasa, 08 Juli 2025
‎Wamendiktisaintek Stella Crhistie: Perguruan Tinggi Seni sebagai Ujung Tombak Diplomasi

‎Wamendiktisaintek Stella Crhistie: Perguruan Tinggi Seni sebagai Ujung Tombak Diplomasi

Selasa, 08 Juli 2025
Terkait Eksekusi Rumah Chandrati Paramita di Tegal Lempuyangan, Begini Kata KAI Daop 6 ...

Terkait Eksekusi Rumah Chandrati Paramita di Tegal Lempuyangan, Begini Kata KAI Daop 6 ...

Selasa, 08 Juli 2025
Malika, Kedelai Hitam Gunungkidul yang Bawa Harapan Baru Petani

Malika, Kedelai Hitam Gunungkidul yang Bawa Harapan Baru Petani

Selasa, 08 Juli 2025
Digusur Tanpa Kompensasi, Warga PJKA Tegal Lempuyangan Bertahan Sampai Akhir

Digusur Tanpa Kompensasi, Warga PJKA Tegal Lempuyangan Bertahan Sampai Akhir

Selasa, 08 Juli 2025
‎Cari Uang untuk Tebus Motor, Pria Asal Pandak Bantul Ajak Teman Curi Kotak ...

‎Cari Uang untuk Tebus Motor, Pria Asal Pandak Bantul Ajak Teman Curi Kotak ...

Selasa, 08 Juli 2025