HARIANE - Demonstrasi ricuh di Kendari mengakibatkan satu orang tertancap anak busur di bagian kaki dari orang tak dikenal (OTK).
Diketahui, Demonstran yang tergabung dalam Aliansi Pemantau Pertambangan Sultra (APPS) melakukan aksi unjuk rasa hingga berujung ricuh di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin 4 September 2023 siang.
Ratusan massa melakukan demonstrasi terkait aduan APPS tentang kasus salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di Konawe Utara (Konut), Sultra.
Dalam video yang diterima Hariane, nampak pengunjuk rassa diserang oleh OTK menggunakan senjata tajam (sajam) jenis parang saat tengah berunjuk rasa bahkan salah seorang terluka akibat terkena busur.
Koordinator unjuk rasa, Joko Priyono mengungkapkan pihaknya melakukan aksi unjuk rasa secara persuasif dan damai, namun tiba - tiba ada sejumlah OTK membawa sajam dan hendak menyerang demonstran.
"Kami hendak menanyakan perkembangan aduan kami tentang kasus salah satu perusahaan tambang di Konut, tanpa membawa pengeras suara agar lebih kondusif," ujar Joko kepada awak media.
Ia berujuar keributan yang terjadi tidak diinginkan dalam aksi demonstrasi yang mereka lakukan, tetapi tiba - tiba datang preman yang membuat kericuhan.
Ia juga mempertanyakan siapa dalang yang membuat kericuhan di aksi demonstrasi yang mereka lakukan dengan mengirimkan preman yang membawa senjata tajam.
"Tiba - tiba kami diserang dengan parang dan salah satu teman kami terkena busur," ungkapnya.
Peristiwa kericuhan dan penganiayaan menggunakan senjata tajam dalam aksi unjuk rasa dibenarkan Kapolresta Kendari, Kombes Pol Eka Faturrahman.
Kepolisian tengah mengejar pelaku pembusuran dan pembuat onar dalam aksi demonstrasi itu.
Eka mengatakan pihaknya telah menangkap dua orang yang melakukan penyerangan di Kantor Kejati Sultra saat demonstasi berlangsung.