Berita , D.I Yogyakarta
Ditemui Pj Walikota Jogja, Bupati Bantul Abdul Halim Sepakat Bantu Pemkot Atasi Persoalan Sampah
HARIANE - Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja tengah menghadapi persoalan penanganan sampah yang belum maksimal karena belum beroperasinya TPS3R secara optimal.
Salah satu langkah yang dilakukan Pemkot Jogja yakni bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk membantu mengelola sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Jogja.
Pj Walikota Jogja, Sugeng Purwanto secara formal bertemu dengan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Kompleks Kantor Bupati Bantul, Jumat, 14, Juni, 2024 kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, menghasilkan kesepakatan kerja sama bisnis antara keduanya. Pemkab Bantul menyanggupi akan mengolah 40 ton sampah per hari dari 200 ton sampah yang dihasilkan masyarakat Jogja.
"Tentunya untuk mengolah sampah dari Kota Yogyakarta dengan pendekatan bisnis (Pemkot Jogja membayar ke Pemkab Bantul untuk mengolah sampah dari Kota Yogyakarta," kata Halim.
Halim mengatakan, 40 ton sampah kiriman itu nantinya akan diolah di beberapa TPST yang saat ingin ini sudah dalam proses pembangunan. Salah satunya sampah tersebut akan dikelola oleh BUMD Aneka Dharma
"Oleh karenanya Aneka Dharma harus mempercepat pembangunan TPST agar segera bisa beroperasi," tuturnya.
Disamping itu, Sekda Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan Pemkab Bantul punya tanggung jawab moral untuk membantu menyelesaikan masalah sampah di Kota Yogyakarta, meski Kabupaten Bantul juga punya masalah sampah.
Agus mengatakan saat ini Pemkab Bantul berupaya mempercepat pembangunan TPST Argodadi agar bisa beroperasi pada bulan Juli 2024 mendatang.
Demikian pula TPST Bawuran yang menggunakan sistem karbonasi bulan Juli akan beroperasi. Sedangkan TPST di Modalan kemungkinan baru bisa beroperasi pada bulan September mendatang.
"Jadi nanti TPST yang menghasilkan residu akan dikirim ke TPST Bawuran karena yang mengolah sampah dengan karbonasi baru di TPST Bawuran termasuk juga sampah residu dari Pemkot Yogyakarta akan dikirim ke TPST Bawuran," jelasnya.
Agus mengatakan, nantinya jika TPST Argodadi bisa beroperasi satu modul maka sehari bisa mengolah sampah sekitar 20 ton, sedangkan TPST Bawuran bisa mengolah sampah hingga 40 ton per harinya.