Lokasi demo BBM naik di Surabaya melibatkan Serikat Pekerja dan para buruh, untuk menyuarakan pendapat terkait kenaikan BBM. (Foto: Pexels/cottonbro)
HARIANE – Lokasi demo BBM naik di Surabaya akan diadakan secara nasional baik oleh Serikat Buruh bersama para buruh.Lokasi demo BBM naik di Surabaya terletak pada beberapa wilayah yang dianggap krusial, mengingat hal ini sebagai wadah untuk menyuarakan keberatan para buruh pada kondisi harga BBM yang melonjak.Lokasi demo BBM naik di Surabaya yang rencana akan diadakan pada tiga tempat, hal ini dilakukan lantaran kenaikan BBM sudah ditetapkan secara resmi.Kenaikan harga BBM ini berlaku mulai 14.30 WIB pada 3 September 2022, tentu meninggalkan jejak pro kontra masyarakat, utamanya para buruh yang turut menolak adanya kebijakan tersebut.
Adanya demo BBM naik di Surabaya oleh Wakil Sekretaris DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Jawa Timur (FSPMI Jatim), yakni Nuruddin Hidayat menyatakan penentangan atas kebijakan pemerintah.
“Partai Buruh akan mengadakan aksi menolak kenaikan harga BBM subsidi. Aksi ini untuk menyuarakan kesulitan yang dihadapi oleh rakyat agar didengar oleh pemerintah,” cuit akun Twitter @EXCOPARTAIBURUH.Tegas menolak harga BBM subsidi naik karena pada unggahan akun Twitter @EXCOPARTAIBURUH ada beberapa dampak yang ditimbulkan salah satunya ada lonjakan inflasi sehingga menekan daya beli buruh, memicu kenaikan lainnya seperti transportasi, memperbanyak kondisi pengangguran dan sebagainya.
Oleh karena, untuk menyuarakan keberatan dan pendapat lain dari masyarakat atas kenaikan BBM yang sudah diputuskan, Serikat Buruh menggandeng para buruh untuk berencana lakukan aksi demonstrasi dengan skala nasional pada Selasa, 6 September 2022, dengan tiga titik lokasi demo BBM naik di Surabaya, yakni Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur, Kantor Gubernur Jawa Timur, Gedung Negara Grahadi.
Kenaikan BBM di sisi lain menimbulkan pro kontra hingga akan diadakan demonstrasi pada tiga lokasi demo BBM naik di Surabaya. (Foto: Youtube/Sekretariat Presiden)Sedangkan pernyataan resmi Presiden Jokowi dalam konferensi pers di kanal YoutubeSekretariat Presiden, juga menyatakan beberapa hal yang pada akhirnya diputuskan melonjakan harga atau mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM), salah satunya karena ada situasi gejolak harga minyak dunia.Sehingga, hal tersebut mengharuskan pemerintah mengambil keputusan sulit dengan adanya pilihan terakhir yakni, mengalihkan subsidi BBM.Walaupun upaya pemerintah ingin menjaga harga BBM di Indonesia tetap terjangkau melalui pemberian subsidi dari APBN, hal tersebut nampak tidak bisa terealisasikan karena anggaran subsidi serta kompensasi BBM 2022 terjadi kenaikan tiga kali lipat dari semula yang Rp 152,5 triliun rupiah menjadi berjumlah Rp 502, 4 triliun rupiah.