Berita , D.I Yogyakarta
Masa MPLS, Ratusan Pelajar Sekolah Rakyat di Bantul dapat Layanan Cek Kesehatan Gratis
HARIANE – Sebanyak 200 pelajar Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 19 Bantul mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis sebagai bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), yang digelar di Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Senin (14/7/2025).
Program ini merupakan inisiatif bersama Dinas Sosial DIY dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dengan melibatkan tenaga medis dari Puskesmas Kasihan I dan Puskesmas Kasihan II.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bantul, Abednego Dani Nugroho, mengatakan bahwa skrining kesehatan bagi pelajar merupakan agenda rutin tahunan yang ditujukan untuk seluruh siswa yang sedang menempuh pendidikan.
Ia menjelaskan bahwa mekanisme yang digunakan dalam program ini serupa dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah berjalan secara nasional.
“Jadi CKG pada anak sekolah ini dilaksanakan di berbagai sekolah di Bantul, bahkan secara nasional, dan prosedurnya mirip dengan CKG bagi masyarakat umum,” ujarnya.
Abednego menyebut bahwa terdapat beberapa paket CKG yang dapat diakses oleh para pelajar, seperti paket cepat, paket mantan, dan beberapa paket lainnya—yang semuanya disesuaikan dengan usia peserta didik.
“Pemeriksaan mencakup penyakit tidak menular seperti gangguan metabolisme tubuh. Siswa juga diminta berjalan sejauh 1,6 kilometer untuk mengecek kadar oksigen dalam darah," terangnya.
"Pemeriksaan juga mencakup penyakit menular seperti TBC yang masih endemis di Indonesia. Namun untuk Kabupaten Bantul, tidak termasuk wilayah endemis TBC, dan juga bebas dari malaria,” lanjutnya.
Menurut Abednego, hasil pemeriksaan ini nantinya akan menjadi dasar penyusunan rekomendasi kesehatan bagi SRMA 19 Bantul.
Hal ini penting karena SRMA merupakan sekolah berasrama, yang cenderung lebih rentan terhadap penyebaran penyakit menular.
“Karena SRMA adalah sekolah berasrama, maka potensi penularan penyakit menular cukup tinggi. Oleh karena itu, rekomendasi kesehatan akan kami gunakan sebagai dasar pelaksanaan langkah-langkah pencegahan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Gunawan Budi Santosa, mengatakan bahwa dari 200 siswa SRMA 19 Bantul, sebanyak 143 siswa berasal dari Kabupaten Bantul dan seluruhnya merupakan anak dari keluarga miskin.