Tentunya dengan tetap memperhatikan cara berpakaian sesuai nilai norma di masyarakat. Juga menggabungkan konsep budaya melalui penggunaan kain batik maupun pakaian adat seperti kebaya.
Menurutnya, konsep ini tidak hanya memberikan kebebasan ekspresi diri melalui pilihan pakaian yang unik, tetapi juga mempromosikan praktik berkelanjutan dalam industri fashion.
“Dengan memanfaatkan pakaian bekas yang sudah ada, Secret Styled mengurangi permintaan akan produksi pakaian baru yang cepat dan berlebihan, serta membantu mengurangi limbah pakaian yang terbuang” katanya, Kamis (30/11).
Hasna Putri Nurlaila menambahkan, jasa custom-made serta mix and match memungkinkan konsumen untuk menciptakan kombinasi pakaian yang unik dan personal.
Coston-made bisa menyesuaikan dengan preferensi masing-masing individu dengan memanfaatkan pakaian bekas yang sudah ada.
Hal tersebut memberikan efek pada penurunan permintaan akan produksi pakaian baru yang cepat dan berlebihan.
“Bukan hanya unik dan personal, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri konsumen dan menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih memuaskan” ujar Hasna.
Selain itu, integrasi elemen-elemen tradisional seperti batik dan pakaian adat seperti kebaya dalam desain pakaian juga mendukung pelestarian budaya lokal.
Bisnis ini mempromosikan warisan budaya dan memberikan dukungan ekonomi bagi para pengrajin dan produsen setempat.
Asni Muslimah menjelaskan proses produksi Secret Styled diawali dengan cara mendapatkan pakaian bekas melalui jasa jual beli yang ditawarkan oleh Secret Styled, melalui prosedur sortir pakaian bekas dari customer yang hendak menjual bajunya.
“Langkah selanjutnya, yaitu mengisi form berisikan data diri, jenis pakaian, kualitas pakaian, dan persetujuan melalui tanda tangan bahwa pakaian yang dijual legal atas dasar peraturan pemerintah yang dilampirkan dalam form” katanya.