Berita , D.I Yogyakarta
SD Negeri Kledokan Segera Direnovasi, Ditargetkan Selesai Akhir Agustus Mendatang

“Renovasi SD Negeri Kledokan ini rencananya akan kami mulai tanggal 28 Mei 2025. Karena saat ini masih dalam proses perencanaan—hari ini tanggal 16—berarti masih ada 12 hari. Waktu ini akan kami maksimalkan untuk perencanaan dan persiapan di lapangan,” jelas Zaini.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat kucuran dana sebesar Rp350 juta untuk proses pemugaran, yang difokuskan pada bagian atap, kerangka atap, dan plafon.
“Untuk fisik, kami mendapat anggaran dari Data Base (DB) sekitar Rp350 juta. Insyaallah itu cukup untuk memperbaiki kerusakan yang ada, terutama dua ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, dan satu ruang guru,” jelasnya.
“Pekerjaannya difokuskan pada atap, kerangka atap, dan plafon. Saya kira itu yang sedang kami persiapkan. Insyaallah tanggal 28 Mei bisa mulai dikerjakan, sehingga bisa secepatnya selesai dan digunakan kembali,” sambungnya.
Ia menargetkan proses pemugaran dapat selesai pada 28 Agustus 2025. Adapun bahan material yang digunakan, DPUPKP Kabupaten Sleman memilih rangka baja ringan sebagai pengganti kayu.
Hal itu karena bahan tersebut dinilai lebih kuat dalam menghadapi kondisi cuaca maupun serangan rayap.
“Target pelaksanaannya mulai tanggal 28 Mei dengan masa pelaksanaan selama tiga bulan. Jadi, perkiraan selesai pada 28 Agustus 2025. Untuk konstruksi, kami akan menggunakan rangka baja ringan karena lebih tahan cuaca, lebih tahan rayap, dan sebagainya. Menurut kami, penggunaan rangka baja ringan adalah pilihan yang tepat,” urainya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Sri Adi Marsanto, mengungkapkan bahwa secara umum sekolah-sekolah yang berada di kawasan Depok dan Ngemplak rata-rata mengalami kerusakan akibat gigitan rayap.
Sedangkan sekolah-sekolah yang berlokasi di wilayah Turi dan Cangkringan lebih rentan mengalami kerusakan akibat udara lembap.
“Antisipasinya, dalam pelaksanaan dan perencanaan konstruksi, kami sudah mengganti kayu dengan kerangka baja ringan. Untuk plafon, di daerah lembap kami tidak lagi menggunakan gipsum, tetapi memakai PVC,” kata Sri Adi.
Untuk mencegah agar peristiwa serupa tidak terulang, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman mengimbau kepada sekolah dan satuan pendidikan agar terus memperbarui dapodik, khususnya data terkait sarana dan prasarana.
Dengan demikian, OPD terkait dapat mengetahui kondisi terkini dari fasilitas maupun infrastruktur yang ada.