Tujuannya yaitu untuk mempermudah pergerakan saat puncak haji. Namun ada jemaah yang pindah hotel tanpa memberi tahu petugas.
Ketiga, soal pergerakan jemaah gelombang I dari Madinah ke Makkah. Hilman berdalih pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Haji dan Syarikah.
Keempat, soal jumlah kematian jemaah yang lebih tinggi dari sebelumnya. Menurut Hilman, ini berkaitan dengan jumlah jemaah lansia dan beresiko tinggi yang cukup banyak.
Kelima, terkait dengan dam dan qurban. Hilam menjelaskan kalau mayoritas jemaah Indonesia melaksanakan haji Tamattu’, sehingga harus membayar dam.
Dan untuk penyembelihan dam, Kemenag sudah menyampaikan kepada pihak Saudi kalau Indonesia ada 2 skema, yaitu Adahi dan hadyu.
Demikian penjelasan dari Dirjen PHU terkait nota diplomatik dubes Arab Saudi yang membahas penyelenggaraan haji 2025. ****