Berita , D.I Yogyakarta
TPA Piyungan Tutup Permanen, DLH Kota Yogyakarta Terapkan Skema Permainan Dakon
HARIANE - Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana mengatakan pihaknya saat ini menggunakan skema permainan dakon saat satu depo penuh sampah maka akan dipindah ke depo lainnya.
Mareta menyebut dari produksi sampah Kota Yogyakarta 200 Ton perhari, dari total tersebut yang bisa terolah di TPST kisaran 70 hingga 75 ton. Namun hampir setengahnya belum bisa tertampung di tiga TPS3R dan kerjasama pengolahan dengan pihak swasta.
Sehingga pihaknya menerapkan skema Dakon dengan tetap mempertimbangkan kapasitas timbunan sampah per harinya. Pergesersan sampah antardepo bertujuan agar kapasitas tampungan merata dan tidak menimbulkan sampah berserakan disekitar depo maupun jalan.
"Kami gunakan skema permainan dakon. Jadi tetap ada koordinasi di mandor-mandor setiap depo untuk bisa saling mengisi. Karena di lapangan kondisi depo ada yang kosong, ada yang sangat penuh," ujarnya di Balaikota pada Kamis, 2 Mei 2024.
Menurut Maretha skema yang berjalan sebulan ini terbilang efektif. Setidaknya tidak terjadi penumpukan sampah di satu depo. Di sisi lain, buka tutup depo terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan di setiap depo tersebut.
"Kapasitas depo ini sebenernya cukup untuk timbunan satu hari saja, sehingga buka tutup depo ini terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.
Pihaknya pun berharap warga menjalankan konsep dan skema pengelolaan sampah. Termasuk menjalankan program bank sampah maupun Mbah Dirjo di tingkat RT.
"Mudah-mudahan di tiap keluarga akan tersentuh, karena ketua RT sekarang juga sudah mulai mengikuti sosialisasi. Apalagi ditahun ini juga akan ada bantuan di tiap kelurahan Rp 100 juta untuk pelatihan sampah organik," ujarnya.
Selain itu, penambahan kapasitas pengelolaan sampah di setiap TPS3R dan penambahan kerjasama lebih besar dengan pihak swasta mampu mengatasi persoalan sampah ini. ****